Minggu, 26 November 2017

Memakai Gas Bumi, Satu Langkah Maju untuk Menyelamatkan Bumi Kita

Ancaman bencana alam secara global



Saat ini, dalam menjalankan aktivitas sehari – hari manusia membutuhkan bahkan sangat bergantung dengan alat – alat bermesin. Mesin akan bekerja apabila ada sumber energi, seperti halnya kita membutuhkan makanan, minuman, dan udara sebagai sumber energi tubuh.

Sumber energy bagi mesin dapat berupa sumber energi primer dan energi sekunder. Sumber energi primer adalah energi yang terdapat langsung di alam seperti matahari, minyak bumi, gas bumi,  batubara, panas bumi. matahari, air, angina, dan mineral alam.  Sumber energi sekunder adalah sumber energi yang dihasilkan setelah mengolah sumber energi primer, seperti minyak bumi yang diubah menjadi energi listrik.

Mayoritas hari ini penggerak mesin menggunakan sumber energi primer dari fossil alam yaitu minyak bumi, batubara, dan gas alam sebagian juga menggunakan sumber energi dari mineral alam contohnya adalah uranium untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Nah, di Indonesia sendiri penggunaan sumber energi dari fossil khususnya minyak bumi dan batubara adalah yang tertinggi dari berbagai pilihan sumber energi yang ada, baik dalam skala industri maupun skala rumah tangga.

Masalahnya, sumber energy tersebut tidak ramah lingkungan yang menyebabkan polusi udara atau sering disebut global warming. Efek dari global warming saat ini sudah bisa kita rasakan, lingkungan semakin panas, musim kemarau yang berkepanjangan, dan naiknya air laut ynag mengancam penduduk pesisir.

Sebenarnya solusi untuk menggantikan sumber energi tersebut, yang paling murah dan  ramah lingkungan adalah nuklir. Nuklir adalah sumber energi yang ramah lingkungan jauh lebih ramah daripada sumber energi dari fossil dengan melepaskan gas rumah kaca yang lebih rendah. Tetapi, momok jelek dan berbahaya dari nuklir sudah tertanam di sebagian masyarakat Indonesia, jadi penggunaan sumber energi ini akan sulit direalisasi.

Melihat bahwa kenyataan di Indonesia, penggunaan minyak bumi adalah yang tertinggi dan kita sudah tahu efek negatifnya terhadap bumi, juga kemungkinan nuklir akan selalu ditolak, ada solusi lain yang bisa dipilih yakni dengan menggunakan gas alam sebagai sumber energi.

Gas Bumi sebagai plihan sumber energi yang lebih membumi (ramah lingkungan)


Gas alam itu lebih murah dan efisien dibandingkan dengan minyak bumi dan jauh lebih ramah lingkungan. Masih ingat dengan kompor dulu yang menggunakan minyak tanah, ribet dan mahal adalah kesan  bagi kita mantan penggunanya, jauh lebih mudah dan murah dengan kompor gas LPG. Ini baru dalam skala rumah tangga yang terbuktu bahwa sumber energy gas membantu perekonomian dan menjaga bumi dengan pelepasan gas rumah kaca yang lebih rendah.

Penggunaan yang lebih massive (secara masal) dari gas bumi ini tentu sangatlah baik, seperti halnya di Jepang. Jepang memang terkenal sebagai Negara pengimpor gas bumi nomor satu di dunia, dengan gas impor tersebut Jepang menggunakannya sebagai bahan bakar listrik dan pemanas air melalui pipa dari rumah kerumah disebut dengan ENE-Farm. Hasilnya, bumi terselamatkan dari kemungkinan 1,3 ton karbondioksida yang dilepaskan dari setiap rumah setiap tahunnya. ENE-Farm ini sudah diterapkan di lebih dari 100 ribu perumahan.

Cara kerja ENE-Farm
ENE-Farm menggunakan jenis (liquefied petroleum gas) (LPG) untuk penggunaan skala yang lebih besar seperti industri Jepang menggunakan jenis gas LNG, masih ada jenis lain yakni CNG. Berikut adalah perbedaannya :

Liquefied Petroleum Gas (LPG)

Secara harfiah berarti gas minyak bumi yang dicarikan, dengan menambahkan tekanan dan suhunya, gas akan berubah menjadi cair. Karena gas ini didapatkan dari hasil penyulingan minyak bumi, maka komposisi dari LPG didominasi oleh butane dan propane.

Sifat LPG :
  •        Sangat mudah terbakar
  •       Gas tidak beracun, tidak berwarna dan berbau menyengat
  •      Gas ini lebih berat dibandingkan dengan udara sehingga akan menempati daerah yang rendah
  •       Biasanya ditempatkan di tabung atau tangki
  •       Cairan dapat menguap dan menyebar sangat cepat


Liquified Natural Gas (LNG)

Kapal tangki khusus untuk mengangkut LNG
Secara harfiah berarti gas alam atau gas bumi yang dicairkan. Perlu ditekankan bahwa gas alam dan gas minyak bumi memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Dari kandungannya gas bumi didominasi dengna metana sedangkan gas minyak bumi didominasi dengan butane dan propane. Karena komponen gasnya didominasi oleh metana, gas bumi jadi lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan gas dari minyak bumi.

Sebenarnya gas bumi bisa disalurkan ke konsumen melalui pipa gas, akan tetapi pipa – pipa itu hanya efektif sebatas jarak tertentu atau jarak dekat. Oleh karena itu LNG diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gas dari tempat yang jauh dari sumber lading gas bumi.

LNG dibuat dengan cara mendinginkan atau memadatkan gas bumi dengan suhu -160 derajat celcius di tangki kriogenik. Karena kepadatan dari proses pendinginan tersebut setara 1 : 640 kandungan gas saat standar, membuat LNG lebih ekonomis untuk menyalurkan gas jarak jauh dengan kapal tangki.

Compressed Natural Gas (CNG)

Secara harfiah adalah gas bumi terkompresi, seperti halnya LPG yang merupakan hasil kompres dari butane dan propane dan disimpan di tabung silinder, CNG juga menyimpan di tabung – tabung silinder. Kegunaan dari CNG adalah sebagai bahan bakar kendaraan pengganti bensin dan solar, agar mengurangi emisi gas karbondioksida.

CNG berbeda dengan LNG karena LNG berbentuk cair sedangkan CNG masih dalam wujud gas. Ada dua negarqa dengan jumlah kendaran berbahan bakar CNG terbanyak di dunia yaitu Brasil dan Argentina, Negara tersebut mempunyai program konversi mesin dari bahan bakar minyak bumi ke mesin berbahan bakar gas bumi dengan biaya yang sangat murah.

Di Indonesia CNG bukanlah barang baru, ada sekitar 11 SPBG (Setasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) di Jakarta, bus Transjakarta ada sebagian yang berbahan bakar gas juga ada kendaran lain yakni Bajaj yang mudah dikenali dengan warna birunya sebagai tanda bahwa bajai tersebut memakai CNG dan ramah lingkungan.


Perkembangan distribusi gas bumi sebagai sumber energi di Indonesia

Sebelum membahas tentang perkembangan penggunaan gas bumi sebagai sumber energi di Indonesia. Berikut ada tabel perbandingan tentang tingkat polusi yang dihasilkan dari penggunaan sumber daya fosil.


Tabel tersebut diambil di situs j-lpgas.gr.jp, LP gas berwarna merah karena LP gas merupakan sumber energi untuk ENE-Farm. Dilihat lebih teliti bahwa gas bumi memiliki index polusi terendah daripada sumber energi fosil lainnya, LNG dengan index 0.72 dan CNG dengan index 0,73. LPG memiliki index 0.86 jauh lebih rendah daripada minyak bumi.

Produksi gas alam dunia, warna coklat adalah produksi terbesar, diikuti warna merah
Indonesia patut bersyukur karena termasuk dalam negara yang memiliki cadangan gas bumi terbesar di dunia. Indonesia ada di peringkat 11 dari 20 negara dengan cadangan gas bumi terbesar di dunia, yakni mempunyai cadangan gas bumi sebesar 98 trilion kaki kubik.

Kekayaan gas bumi tersebut tidak merata di setiap daerah. Secara garis besar ladang gas bumi terbesar di Indonesia adalah di daerah Arun – Aceh, Bontang -  Kalimantan, Jawa Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara.

Oleh karena itu, Perusahaan Gas Negara (PGN) merupakan BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi, terus meningkatkan pelayanan dan produknya. PGN telah mengoperasikan pipa distribusi sepanjang lebih dari 3750 km, telah menyuplai gas untuk pembangkit listrik, restoran, industry, bahkan perumahan.

Berita terbaru bahwa PGN terus menambah pasokan jenis CNG, sehingga tidak dibutuhkan pemasangan pipa. Hal ini telah membantu berbagai industry dan unit usaha lainnya menurunkan biaya produksi sampai 40%. Seperti usaha laundry di Bogor yang merasakan hematnya memakai gas bumi dibandingkan sebelumnya memakai LPG

Usaha laundry menggunakan gas bumi - detik.com
CNG akan didistribusikan dalam bentuk tabung 12 kg dan 50 kg, gas yang dijual tersebut akan langsung diantarkan ke pelanggan dengan fasilitas Gasslink (kendaraan antar untuk mengantar gas tabung). Sebuah langkah baik yang ditunjukan PGN, selain bisa memghemat biaya sekitar 20% - 40 % penggunaan gas bumi ini juga sangat ramah lingkungan disbanding dengan petrol.

Bagi yang berminat untuk berlangganan bisa dilihat di www.pgn.co.id, disana anda bisa mengajukan registrasi pelanggan baik dalam sekala residensial, usaha kecil, dan industry. Siapa tahu tempat tinggal anda bisa dipasang pipa dari PGN, satu langkah maju menyelamatkan bumi kita.

0 Komentar:

Posting Komentar