Rabu, 08 November 2017

Sebagai bangsa dengan semangat pejuang samurai, Kenapa Jepang membiarkan roket Korea Utara berlalu saja? Tanya Trump


Trump dan berbagai tingkahnya yang sering dianggapaneh dan gila bahkan bagi publik Amerika Serikat. Setelah dia memulai perang dengan media ternama dunia, tentu akan sulit bagi pemerintahannya untuk tetap konsisten menjalankan pemerintahan. Alih - alih untuk meperbaiki citra diri dan rezimnya, Trump sebagai President Amerika Serikat malah membuat kesalahan fatal.

Agenda politik luar negeri Amerika untuk tetap bisa memberi pengaruh di asia ditunjukan oleh Trump dengan mengunjungi 5 negara asia, Jepang adalah negara pertama dalam agenda kunjungan luar negeri Presiden Amerika itu.

Hal konyol terjadi sebelum pertemuan resmi dengan perdana menteri Sinzho Abe. Trump berkomentar pada hari Minggu tanggal 5 November, bahwa dia terkejut Jepang sebagai bangsa samurai tidak menembak rudal Korea Utara yang melintasi wilayah mereka pada akhir Agustus.

Ucapan Trump tersebut tentu sangat menyinggung perasaan rakyat Jepang, dengan seakan -akan mengejek jati diri bangsa Jepang, tersirat bahwa komentar tersebut memberi arti bahwa bangsa Jepang telah kehilangan semangat samurai dan menjadi bangsa pengecut. Tingkah Trump itu memberi sentimen negatif Jepang terhapad US, dimana Jepang adalah sekutu paling dekat di Asia.

Jepang menanggapi melalui kantor Departemen Pertahanan, bahwa roket itu bukan ancaman bagi Jepang karena mereka telah memantaunya dan tidak ada kemungkinan bahaw roket akan jatuh di wilayah Jepang. Japan Times menambahkan, apabila Jepang berusaha menembak roket yang sangat cepat itu dan gagal, imbasnya akan memalukan bagi Jepang dan semakin mendorong Korea Utara untuk bertindak lebih jauh.


Alhasil dari ucapan Trump tersebut, nampak pertemuan Perdana Mentri Sinzho Abe dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak sehangat  seperti beberapa kunjungan presiden presiden Amerika sebelumnya, bahkan hanya 24% warga Jepang yang percaya bahwa Trump melakukan tindakan yang baik bagi Amerika dan juga Jepang. Akankah ini menjadi keretakan hubungan Amerika dengan Jepang?

0 Komentar:

Posting Komentar