Senin, 23 April 2018

Kenapa Menyentuh Dapat Menimbulkan Sensasi Mengerikan Saat Menggunakan VR?

Perasaan Eerie - timbul karena sensasi sentuhan yang tidak realistis saat menjelajah dunia virtual.
Pasti kalian sudah mendengar atau malah sudah paham tentang VR. VR atau virtual reality adalah salah satu wujud dari teknologi imersif. Teknologi imersif sendiri merupakan teknologi yang mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital, sehingga penggunanya merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata (menurut wikipedia).

Ada perbedaan tipis antara sensasi imersif dan rasa takut saat menyentuh suatu obyek di dunia virtual.

Umpan balik saat meraba - raba atau beinteraksi yang lebih realistis di VR dapat merusak perasaan pengguna akan imersi, para peneliti melaporkan secara online 18 April di Science Robotics. Temuan ini menunjukkan bahwa "uncanny valley" - sebuah istilah yang menggambarkan bagaimana robot humanoid yang terlihat hampir mirip manusia, jauh lebih menyeramkan daripada program - program sejenis yang berbentuk kartun, bisa terjadi akibat menggunakan VR.


Penelitian dilakukan dengan peserta percobaan yang dilengkapi headset VR dan controller VR untuk kedua tangan mereka, karena avatar virtual atau tokoh virtual yang diuji sedang menggunakan dua senjata mele atau senjata pukul.


Pada awalnya, pengguna tidak merasakan sensasi sentuhan. Kemudian, controller VR memberikan getaran yang sama kuat setiap setengah detik. Akhirnya, getaran itu tersetel dengan baik untuk menciptakan ilusi bahwa senjata virtual itu berinteraksi atau mengenai obyek yang ada disekitarnya. Misalnya, getaran yang lebih kuat pada pengontrol yang tepat memberi kesan bahwa senjata itu sedang dihempaskan atau digunakan untuk memukul obyek sekitar.

Perbandingan sekenario di mana efek dari getaran dan sensasi sentuhan realistis menghasilkan bahwa peserta uji coba lebih sedikit tenggelam dalam dunia virtual jika efek realistis diterima, seperti getaran yang diterima saat berinteraksi dengan obyek virtual. Hasil ini menunjukkan keberadaan "uncanny valley" yang luar biasa, kata rekan penulis studi Mar Gonzalez-Franco, peneliti interaksi manusia-komputer di Microsoft Research, Redmond, Washington.


Namun ketika tanpa sengaja obyek sekitar menyentuh atau berinteraksi dengan senjata pukul itu menyebabkan tidak sengaja alat VR memberi rangsangan ke tubuh peserta, para peserta merasakan umpan balik rabaan yang realistis ini sangat mendalam. Temuan tersebut menunjukkan bahwa umpan balik rangsangan saat meraba obyek di VR mungkin perlu dipasangkan dengan isyarat sensorik lain yang menjelaskan sumber sensasi untuk menghindari pengguna yang merasa ketakutan, kata Gonzalez-Franco.


Pemahaman yang lebih baik bagaimana sensasi sentuhan realistis dapat mematahkan ilusi VR membantu pengembang menciptakan lingkungan virtual yang lebih menarik untuk permainan dan terapi realitas virtual, kata Sean Follmer, peneliti interaksi manusia-komputer di Stanford University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Uncanny Valley


Orang merasa cukup tenggelam dalam pengalaman realitas virtual ketika pengendali genggam mereka tidak memberikan sensasi sentuhan atau bahkan berdengung. Ketika getaran pengontrol memberikan reaksi getaran terhadap obyek yang saling berinteraksi di dunia digital itu, pengguna merasa tidak nyaman dan menjadi kurang tenggelam/mendalami - kecuali mereka dapat melihat apa yang menyebabkan perasaan itu, seperti getaran dari hempasan senjata yang mengenai obyek. Maka peserta merasa sangat tenggelam, dan bukannya takut karena getaran - getaran tak terduga.

0 Komentar:

Posting Komentar