Kamis, 09 Juli 2020

,

The Silmarillion, Gerbang Pembuka Dunia Fantasi Modern


Mungkin saya belum banyak mengarungi dunia literasi yang sangat kaya ini, yang penuh dengan buah pikir dari manusia – manusia hebat. Salah satunya ialah buku yang berjudul The Silmarillion karya dari sastrawan dan ahli lingustik Inggris bernama J.R.R. Tolkien.

Buku ini membuat saya terkagum kagum pada sosok J.R.R. Tolkien ini. Kok bisa ya manusia mengarang cerita sehebat ini?

Ketertarikan saya dalam membaca The Silmarillion ini ialah karena saya sudah lama mengagumi The Lord of The Rings (sumber inspirasi ialah dari film yang digarap oleh Peter Jackson), bahkan beberapa kali saya menonton ulang LOTR Trilogi ini. Dan untungnya, kehausan saya akan fantasi di dunia Middle Earth ini dilanjutkan dengan rilisnya film The Hobbit Trilogi. Sebelumnya saya tidak tahu, siapakah otak dibalik karya masterpiece ini. Barulah pada tahun 2019, saya mulai mencari – cari informasi tentang karya – karya tersebut. Maka :

The Lord of The Rings ini adalah hasil karya dari J.R.R. Tolkien berikut juga dengan The Hobbit. Kedua karya epic tersebut sudah diterbitkan lebih dari setengah abad yang lalu. The Silmarillion tidak sempat diterbitkan saat J.R.R. Tolkien masih hidup, padahal Pak Tolkien sudah mengirimkan pesan ke Publisher bahwa dalam merilis The Lord of The Rings haruslah dibarengi dengan The Silmarillion, bahkan dia memohon untuk ini. Namun, banyak orang dalam Publisher mengatakan bahwa The Silmarillion "No Hope" untuk diterbikan karena ceritanya masih belum lengkap dan terkesan rancu, sehingga butuh untuk dibenahi lagi (Sumber : The Letters of Tolkien yang menjadi pengantar dalam buku The Silmarillion). Sumber lebih akurat dan menarik untuk dibaca ada pada buku The Letters of Tolkien yang diterbitkan pada tahun 1981, termasuk wishlist saya juga ini.

Intermezo

Saya terlambat mengetahui bahwa legenda dari yang Tolkien ciptakan ini sangat fenomenal. Mulai tertarik ketika saya menonton ulang The Hobbit : Batlle of The Fives Army pada tahun lalu. Ada sebuah adegan ketika Gandalf memutuskan untuk menyelidiki reruntuhan Dol Guldur, Gandalf mengira bahwa Sauron The Darklord telah bangkit kembali di Hutan Mirkwood, di Benteng Dol Guldur. Sangkaan Gandlaf tersebut ternyata benar, akan tetapi kekuatan dari Sauron melebihi dirinya.

Singkat cerita, ketika Gandalf di sudutkan oleh Sauron. Bantuan datang untuk menyelamatkannya oleh Lady Galadriel, Elrond, dan Saruman. Bersama – sama mereka menangkal setiap serangan dari Sauron, dan akhirnya Lady Galadriel berhasil membungkam Sauron menjauhi Dol Guldur dan pergi melarikan diri ke Barad Dur di Mordor. Galadriel, mengutuk roh Sauron dengan berkata : “Kembalilah ke dunia hampa, kau tidak punya kekuatan disini, Sauron pelayan Morgoth”.

Timbul pertanyaan :

Sauron yang terkenal amat kuat itu adalah pelayan?

Pelayan Morgoth, siapakah Morgoth ini? Akhirnya saya mencari – cari informasi tentang Morgoth The Darklord, dalam diskusi di Quora, banyak sekali rujukan informasi yang mengatakan bahwa untuk mengenal Melkor maka yang paling banyak memuat tentangnya ada di buku The Silmarillion.

Saya baru membeli buku The Silmarillion pada Bulan maret kemarin (sama ceritanya pada impression saya pada buku The Kite Runner) dan selesai membacanya pada lebaran special COVID 19 ini.

Optimis dengan hasil karya Tolkien ini bakal memuaskan nafsu baca, saya tidak mencari – cari review tentang The Silmarillion ini. Agak terkejut dengan kata pengantar yang ada dalam buku ini, ternyata J.R.R. Tolkien tidak pernah mempublikasikan The Silmarillion bahkan tidak pernah menyelesaikannya. The Silmarillion ini ditulis kembali oleh Crhistoper Tolkien anak dari J.R.R. Tolkien, dia menyusun ulang The Silmarillion dengan sempurna pada akhirnya.

Christoper menyebutkan bahwa The Silmarillion ini merupakan konsep yang belum lengkap dari bapaknya, terdiri dari coretan – coretan, tulisan yang bahkan ditulis di kertas bekas, dan ceceran lainnya. Namun, ceceran – ceceran kertas tersebut sangatlah bagus dan terlalu menarik jika berakhir hanya di tempat sampah.

THE SILMARILLION

Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa buku ini membahas tentang Melkor atau Morgoth The Darklord secara mendetail, sejauh yang saya tahu bahwa The Silmarillion ini adalah sumber terbaik untuk mengetahui Tuan dari Sauron ini.

The Silmarillion sendiri adalah judul buku yang diambil dari sebuah permata yang sangat indah hasil karya dari Feanor. Batu permata SIlmarill dibuat dengan mengambil cahaya paling terang dari dua pohon di Valinor, dimana pohon itu adalah sumber cahaya paling terang dan paling indah di Valinor.

Permata ini menjadi judul buku, menurut saya sudah sangat tepat. Karena permata ini membuka jalan menuju konflik terbesar dalam dunia Middle Earth pada masa ke dua.

The Silmarillion bisa dikatakan adalah buku kumpulan prasasti – prasasti yang berisi cerita dan legenda dari masa ke tiga sampai jauh mundur ke masa kekosongan.

The Silmarillion adalah karya J.R.R. Tolkien pertama yang pernah saya baca. Bisa dikatakan sangat tepat menjadikan The Silmarillion sebagai buku pembuka untuk berpetualang di Dunia Tolkien. Semua peristiwa yang terjadi di Middle Earth dan dunia lainnya termaktup di The Silmarillion walau hanya sebagai kilasan semata.

Memang agak sedikit sulit dalam membaca The Silmarillion, begitu banyak nama yang saling berkaitan sehingga seringkali membuat bingung, terlampau banyak untuk sekedar novel. Tapi disinilah Tolkien, karyanya ditujukan sebagai kisah mitos seperti yang dipunyai negara lain, sepert mitos dewa – dewi Yunani, dewa – dewa celtic, dewa – dewa Vikings, dan lain sebagainya.

Pada akhirnya kisah yang Tolkien ciptakan ini memang menjadi legenda epik seperti kisah mitologi dewa - dewi yang ada di dunia in, dan bisa saya katakan bawha kisahnya lebih dari hanya sekedar mitos.

Bagaimana ya menyebutnya sehingga pas..

Pokoknya buku ini wajib dibaca bagi kalian yang menyukai novel bergenre fantasi.


Continue reading The Silmarillion, Gerbang Pembuka Dunia Fantasi Modern