Bilamana ada orang yang
mengatakan "ini lezat," itu biasanya dimaksudkan
sebagai pujian untuk rasa yang luar biasa. Tapi bila sobat menderita produksi air liur yang berlebihan atau dinamakan Hyper salivasi, sesuatu yang lezat itu bisa membuat sobat merasa malu dengan kondisi sobat. Kelebihan produksi air liur bisa menjadi petunjuk/tanda penting bagi keseluruhan kesehatan sobat. Biasanya kondisi ini adalah efek samping dari gejala atau
keaadaan tubuh sobat.
Berikut adalah beberapa kegunaan dan efek air liur. Dengan fakta ini mungkin sobat akan lebih siap untuk menangani masalah
ini.
PERAN AIR LIUR (SALIVA)
Air liur atau saliva sangat
penting kegunaannya untuk mulut dan kesehatan tubuh, termasuk memudahkan membersihkan makanan yang tersangkut di gigi, mempurmudah mengunyah dan
mencampur makanan didalam mulut sehingga siap
dan memudahkan pencernaan, dan
bahkan memberi kontribusi pada kadar kalsium yang tinggi untuk menjaga gigi
tetap kuat. Tanpa air liur mulut akan kering dan bisa menyebabkan kerusakan pada gigi. Namun, produksi air liur harusnya pada kadar CUKUP, tidak berlebihan
maupun kekurangan guna dapatmelakukan
proses esensial dan tidak lebih. Drooling atau terus-menerus harus menelan
mungkin merupakan tanda bahwa tubuh Anda menghasilkan terlalu banyak air liur,
hal ini terkadang akan memalukan pada kondisi tertentu.
PENYEBAB SALIVA EXCESS
Lebih sering daripada tidak, air
liur berlebihan merupakan efek samping dari masalah lain. British Journal of
Medical Practitioners (BJMP) mencantumkan beberapa alasan berikut untuk
hypersalivation:
Kehamilan
Peradangan oral akibat tumbuh
gigi pada bayi
Infeksi oral seperti tonsilitis
Obat tertentu, termasuk obat
penenang dan antikonvulsan
Penyakit neuromuskular, seperti
Parkinson, stroke dan kelumpuhan
Karena kelebihan air liur biasanya
merupakan efek samping dari masalah yang lebih serius, penting untuk mencari
pertolongan medis jika cairan ludah Anda sedemikian rupa sehingga mempengaruhi
kehidupan sehari-hari atau menyebabkan masalah lain, seperti bibir pecah-pecah,
bau mulut, dehidrasi atau kesulitan bicara.
BERHUBUNGAN DENGAN HIPERSALIVASI
Cara terbaik untuk menghentikan
tubuh Anda menghasilkan terlalu banyak air liur adalah dengan mengatasi masalah
mendasar. Dalam banyak kasus, mengganti obat atau mendapatkan pengobatan untuk
masalah medis dapat membantu mengatasi kelebihan air liur. Tapi ada hal lain
yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi berapa banyak air liur yang dihasilkan
tubuh Anda.
Menghindari makanan dan minuman
yang bisa menyebabkan produksi air liur. Pemicu dapat bervariasi dari orang ke
orang, buah sitrus dan alkohol pada umumnya dapat menurunkan produksi air liur.
Air liur yang berlebihan pasti membuat gangguan pada cara sobat berbicara,
makan dan bersosialisasi. Dengan mengetahui Hypersalivasi dimana kondisi ini
adalah efek samping dari gejala yang lebih serius sebaiknya segera memeriksa
kesehatan sobat ke dokter.
Tanda V adalah isyarat tangan di mana jari telunjuk dan jari
tengah diangkat dan berpisah, sementara jari-jari lainnya terkepal. Ini
memiliki berbagai arti, tergantung pada konteks budaya dan bagaimana hal itu
disajikan.
Penggunaan
tanda V ("garpu") sebagai isyarat menghina, termasuk mengayunkan ke
atas pada siku.
Asal –Usul
Sebuah legenda yang sering
diulang dikalim bahwa salut dua jari atau tanda V berasal dari isyarat yang
telah dialami oleh pemanah Inggris dan Welsh pada Pertempuran Agincourt (1415)
selama Perang Seratus Tahun, namun tidak ada riwayat utama sumber yang dapat
mendukung pendapat ini. Legenda asal ini mendikte bahwa pemanah Inggris dan
Welsh yang ditangkap oleh orang Prancis, jari telunjuk dan jari tengah mereka
dipotong sehingga mereka tidak dapat lagi mengoperasikan panahnya, dan bahwa
Tanda V digunakan oleh pemanah yang tak tertangkap dan menang sebagai gambaran
tantangan untuk musuh (mengejek). Selain itu, adalah praktik umum dalam
peperangan pada periode tersebut untuk secara serempak mengeksekusi tentara
biasa, karena mereka tidak memiliki nilai tebusan.
Ada bukti-bukti yang menentang
penafsiran ini salah satunya adalah
penulis sejarah Jean de Wavrin, menurut versi saat ini (versi dia) dalam
pertempuran Agincourt, melaporkan bahwa pemanah yang ditangkap memiliki tiga
jari yang dipotong, dan bukan dua. Ini adalah fakta yang sudah sangat diketahui
karena menunjukkan bahwa dalam mengoperasikan panahnya, pemanah inggris
membutuhkan tiga jari dan bukan hanya dua seperti yang terjadi pada busur
modern.
Bukti pertama yang tidak ambigu
tentang penggunaan tanda V untuk menghina di Inggris sampai tahun 1901, ketika
seorang pekerja di luar pabrik besi Parkgate di Rotherham menggunakan isyarat
tersebut (ditangkap di film tersebut) untuk menunjukkan bahwa dia tidak suka
difilmkan. Peter Opie mewawancarai anak-anak di tahun 1950an dan mengamati di
The Lore and Language of Schoolchildren bahwa tiruan hidung yang jauh lebih tua
(cock-a-snook) telah digantikan oleh tanda V sebagai isyarat penghinaan yang
paling umum digunakan di taman bermain.
Antara tahun 1975 dan 1977
sekelompok antropolog termasuk Desmond Morris mempelajari sejarah dan
penyebaran isyarat di Eropa dan menemukan versi kasar tanda V pada dasarnya
tidak diketahui di luar Kepulauan Inggris. Dalam Gestures:
Their Origins and Distribution, yang diterbitkan pada tahun 1979,
Morris membahas berbagai kemungkinan asal usul tanda ini namun tidak sampai
pada kesimpulan yang pasti:Karena
tabu yang kuat terkait dengan isyarat tersebut (penggunaannya sering mendapat
sanksi berat).
Akibatnya, ada kecenderungan untuk menghindar dari mendiskusikannya
secara rinci. Ini "known to be dirty
" dan diwariskan dari generasi ke generasi bahwa isyarat tersebut adalah
bentuk dari kecabulan yang dikenali tanpa perlu menganalisisnya. Beberapa klaim
yang menganggap isyarat tersebut adalah bentuk yang baik juga sama-sama menarik
untuk diketahui. Tapi yang benar adalah bahwa kita mungkin tidak akan pernah
tahu.
Sebagai Tanda Kemenangan
Winston
Churchill, perdana menteri Inggris, memberi tanda V pada 1943
Pada
tanggal 14 Januari 1941, Victor de Laveleye, mantan Menteri Kehakiman Belgia
dan direktur siaran berbahasa Prancis Belgia di BBC (1940-44), mengemukakan
dalam sebuah siaran bahwa orang Belgia menggunakan V untuk victoire (Prancis:
"kemenangan") dan vrijheid (Belanda: "kebebasan") sebagai
lambang rally atau satu panji selama Perang Dunia Kedua. Dalam siaran BBC, de
Laveleye mengatakan bahwa "penjajah, dengan melihat tanda ini, selalu
sama, berulang kali tak terhingga, [akan] mengerti bahwa dia dikelilingi,
dikelilingi oleh kerumunan warga yang sangat banyak dengan sabar menunggu momen dia melemah, menonton untuk kegagalan pertamanya. " Dalam
beberapa minggu kemudian
tanda V
mulai muncul di dinding di seluruh Belgia, Belanda dan Prancis Utara.
Grafiti
tanda perlawanan terhadap Nazi di
jalan Norwegia, yang juga
menggambarkan tanda Vinisial
Raja Haakon VII
Pada bulan Juli 1941, penggunaan simbol huruf V telah menyebar di Eropa diambil alih sekutu. Pada tanggal 19 Juli, Perdana Menteri
Winston Churchill menyetujui kampanye V for Victory dalam sebuah pidato,dimana dia mulai menggunakan tanda V
dengan tangannya. Pada awalnya dia kadang-kadang memberi isyarat salam
V dengan cerutu di antara jarinya.Kemudian dalam perang, dia tidak
mengapit cerutu di kedua jarinya.Setelah ajudan
menjelaskan kepada Churchill tentang aristokrasi apa arti
telapak tangan bagi kelas
(masyarakat) lain, dia memastikan
untuk menggunakan tanda yang tepat. Namun, dorongan ganda dari gerakan tersebut mungkin telah berkontribusi
pada popularitasnya, "karena sentuhan tangan yang sederhana akan
menghadirkan sisi dorsal dalam sebuah serangan yang menyebalkan kepada musuh secara
bersamaan" Pemimpin sekutu
lainnya juga menggunakan tanda itu; Sejak 1942, Charles de Gaulle menggunakan
tanda V dalam setiap pidato sampai 1969.
Orang-orang
Jerman tidak dapat menghapus semua tanda, jadi mengadopsi Tanda V sebagai
simbol Jerman, kadang-kadang menambahkan daun salam di bawahnya, melukis V
mereka sendiri di dinding, kendaraan, dan bahkan menambahkan tanda V besar di Menara Eiffel.
Sebuah
tanda dan simbol V Jerman di Palais Bourbon di Paris. Spanduk di bawah
"V" berbunyi "Jerman memenangkan semua Front"
Pada
tahun 1942, Aleister Crowley, seorang okultis Inggris, mengklaim telah
menemukan penggunaan tanda V pada bulan Februari 1941 sebagai penangkal kekuatan magis dari lambang Swastika oleh Nazi. Dia bersikukuh bahwa dia
harus
menyampaikan ini kepada teman-teman di BBC, dan ke Divisi Intelijen Angkatan
Laut Inggris melalui hubungannya di MI5, yang akhirnya mendapatkan persetujuan
dari Winston Churchill. Crowley mencatat dalam publikasi 1913-nya”Magick”
menampilkan tanda V dan swastika di piring yang sama.
Simbol dari perang Vietnam, kemenangan dan
kedamaian
Nixon
berangkat ke Gedung Putih pada tanggal 9 Agustus 1974
Presiden A.S. Richard Nixon menggunakan isyarat untuk memberi tanda
kemenangan dalam Perang Vietnam, sebuah tindakan yang menjadi salah satu merek
dagang paling terkenalnya. Dia juga menggunakannya pada kepergiannya dari
kantor publik setelah pengunduran dirinya pada tahun 1974.
Para pemrotes
yang
menentang Perang Vietnam (demonstrasi anti-perang berikutnya) dan aktivis
tanggap darurat mengadopsi isyarat tersebut sebagai tanda perdamaian. Karena hippie pada hari itu sering melontarkan tanda ini (salam dua jari) saat mengucapkan "Damai", ini menjadi
populer dan
dikenal (melalui asosiasi) sebagai tanda perdamaian.
Digunakan untuk menghina
Versi sebagai isyarat yang menghina (salam dua jari
menghadap kebawah/Tangan kemenangan terbalik) sering dibandingkan dengan
isyarat ofensif yang dikenal sebagai "jari". The "two-fingered
salute", (juga "garpu" di Australia) biasanya dilakukan dengan
menjentikkan V ke atas dari pergelangan tangan atau siku. Tanda V, saat telapak
tangan menghadap ke arah orang yang memberi tanda itu, telah lama menjadi
isyarat yang menghina di Inggris, dan kemudian di negara lain di Inggris,
Irlandia, Australia, India, Pakistan dan Selandia Baru. Hal ini sering
digunakan untuk menandakan pembangkangan (terutama wewenang), penghinaan, atau
ejekan.
Sebagai contoh tanda V (palm
inward) sebagai penghinaan, pada tanggal 1 November 1990, The Sun, sebuah
tabloid Inggris, memuat sebuah artikel di halaman depannya dengan tajuk
"Up Yours, Delors" di sebelah sebuah tangan besar. Tanda V yang
menonjol dari manset Jack Union. The Sun mendesak pembacanya untuk menempelkan
dua jari pada Presiden Komisi Eropa Jacques Delors, yang telah menganjurkan
pemerintah pusat Uni Eropa. Artikel tersebut menarik sejumlah keluhan tentang
dugaan rasisme, namun Dewan Pers menolak pengaduan tersebut setelah redaktur
The Sun menyatakan bahwa koran tersebut berhak menggunakan kekerasan vulgar
untuk kepentingan Inggris.
Pada tanggal 3 April 2009, pemain
sepak bola Skotlandia Barry Ferguson dan Allan McGregor secara permanen
dilarang masuk skuad nasional Skotlandia setelah menunjukkan tanda V sambil
duduk di bangku cadangan saat pertandingan melawan Islandia. Kedua pemain
berada di bar hotel mereka minum alkohol setelah kekalahan Skotlandia dari
Belanda sampai sekitar pukul 11 pagi keesokan harinya, yang berarti bahwa
kedua pemain tersebut melanggar kode disiplin SFA sebelum kejadian tersebut,
namun sikap yang ditunjukkan dengan adanya tanda V itu dianggap sangat kasar
sehingga SFA memutuskan untuk tidak memasukkan pemain ini secara nasional lagi.
Ferguson juga kehilangan bans kapten Rangers sebagai hasil dari kontroversi
tersebut. Larangan McGregor dicabut oleh manajer SFA Craig Levein dan dia
kembali ke skuad nasional Skotlandia pada tahun 2010.
Steve McQueen juga menggunakan
tanda V pada adegan penutupan film motorsport 1971, Le Mans. Sebuah gambar diam yang diambil oleh fotografer Nigel
Snowdon dan telah menjadi ikon McQueen dan film itu sendiri. Isyarat itu juga
dilontarkan oleh Spike (diperankan oleh James Marsters) di "Hush", episode Season 4 dari Buffy
the Vampire Slayer. Adegan ini juga ditampilkan dalam seri 'opening credits
untuk semua Season 5. Itu mendapat sensor dari BBC Two tepat pada awal acara.
Suatu waktu di Inggris, "a
Harvey (Smith)" menjadi cara untuk menggambarkan versi penghinaan dari
tanda V, sama seperti "kata Cambronne" digunakan di Prancis, atau
"salam Trudeau" digunakan untuk menggambarkan salutan satu jari di
Kanada. Hal ini terjadi karena, pada tahun 1971, pertunjukan lompat Harvey
Smith didiskualifikasi karena membuat tanda V di televisi ke juri setelah
memenangkan Pertunjukan Inggris Jumping Derby di Hickstead. Kemenangannya
dipulihkan dua hari kemudian.
Harvey
Smith memohon agar dia menggunakan tanda Victory, hal yang sama juga digunakan
oleh tokoh lain di mata publik. Terkadang orang asing yang mengunjungi
negara-negara yang disebutkan di atas menggunakan "salam dua jari"
tanpa menyadarinya menyinggung penduduk asli, misalnya saat memesan dua bir di
sebuah pub yang ramai, atau untuk presiden Amerika Serikat George HW Bush,
yang, Saat tur ke Australia pada tahun 1992, mencoba memberi "tanda perdamaian"
kepada sekelompok petani di Canberra - yang melakukan demonstrasi tentang
subsidi pertanian AS - dan malah memberi tanda V yang justru malah dianggap
sebagai penghinaan.
Arti tanda V di Jepang
Wanita muda Jepang memberi isyarat V di Tokyo (2006)
Tanda V sangat umum dilakukan
oleh orang Jepang, terutama orang muda, saat berpose untuk foto-foto informal,
dan dikenal sebagai pīsu sain (ピースサイン, tanda perdamaian), atau lebih umum hanya pīsu (ピース, peace
). Seperti namanya, ini berasal dari era Perang Vietnam dan aktivis anti
perang, meski asal usulnya yang tepat diperdebatkan. Tanda V dikenal di Jepang
dari pendudukan Sekutu Perang Dunia Kedua di Jepang, namun tidak memperoleh
penggunaannya untuk foto sampai nanti.
Di Jepang, pada umumnya diyakini
telah dipengaruhi oleh Beheiren, aktivis perang anti-Vietnam di akhir 1960-an
dan iklan Konica pada tahun 1971. Sebuah catatan yang lebih berwarna dari
praktik ini mengklaim bahwa hal itu dipengaruhi oleh sosok Amerika Janet Lynn
selama Olimpiade Musim Dingin 1972 di Sapporo, Hokkaidō. Dia jatuh selama periode
free-skate, namun terus tersenyum bahkan saat dia duduk di atas es. Meskipun
dia menempati posisi ketiga dalam kompetisi ini, ketekunan dan kegigihannya
membius dengan banyak pemirsa di Jepang. Lynn menjadi selebriti asing semalam
di Jepang. Seorang aktivis perdamaian, Lynn sering melayangkan tanda V ketika
dia diliput oleh media Jepang, dan dia dikreditkan oleh beberapa orang Jepang
karena mempopulerkan penggunaannya sejak tahun 1970-an dalam foto amatir.
Karena popularitasnya di Jepang,
ia ada sebagai Emoji dan berada dalam Unicode, seperti urutan U + 270C, atau ✌.
Sementara bagi bangsa asia timur lainnya
Di Daratan China, Hong Kong,
Korea Selatan dan Taiwan, tanda V adalah pose yang populer di foto. Hal ini
digunakan baik dalam pengaturan kasual maupun formal. Untuk sebagian besar di
negara-negara ini, isyarat tersebut dipisahkan dari makna sebelumnya sebagai
tanda damai atau sebagai penghinaan; Sebagian besar arti dari tanda itu adalah
"kemenangan" atau "ya", yang menyiratkan perasaan bahagia.
Ini digunakan di kedua arah (telapak tangan menghadap ke belakang dan telapak
tangan menghadap ke depan). Dalam konteks tertentu, tanda itu berarti
"dua", seperti saat memesan atau naik bus.
Pose ini mendapatkan popularitas
yang signifikan di Korea Selatan karena penggunaan umum antara idola Kpop dan
kaum muda - terutama dalam selfies. Tanda V atau salam dua jari ini biasa
dikaitkan dengan aegyo, sebuah tren populer di Korea yang berarti 'acting
cutely'.
Di beberapa Negara lainnya
Di
Argentina, tanda V, selain "kemenangan", terkait dengan gerakan
politik, Peronisme.
Di
Afrika Selatan setelah Partai Nasionalis memenangkan pemilihan 1948 dengan
pemilih yang kurang dari pada oposisi, V tampil sebagai grafiti yang
mewakili kata "Volkswil" (kehendak rakyat) dan mempertanyakan
hasilnya.
University
of Southern California dan mahasiswa Villanova, alumni, dan penggemar
"menunjukan Vs mereka" dalam tradisi dan sebagai tanda kebanggaan tim
universitas dan atletik mereka. Tanda V dalam formulir ini sering menyertai
semboyan "Fight on!" di USC.
Protes
pemilu di Iran 2009
Tanda
V, terutama bila dicetak hijau, merupakan tanda Gerakan Hijau Iran.
Setelah
pemilihan pertama di Irak setelah Invasi A.S., sebuah foto yang terkenal
diedarkan seorang wanita yang menunjukkan tanda V dengan salah satu
jarinya dicelupkan ke dalam tinta ungu. Tinta digunakan untuk
mengidentifikasi individu yang telah memilih.
Di
Polandia selama gerakan Solidaritas, pemrotes menunjukkan tanda V berarti
mereka akan mengalahkan Komunisme. Setelah pemilihan bebas sebagian,
ketika Tadeusz Mazowiecki dipilih sebagai perdana menteri (24 Agustus
1989), dia pergi ke anggota parlemen dengan tanda V, yang ditayangkan di
TV. Terkadang ditunjukkan saat
perdebatan tentang jatuhnya komunisme.
Di
Rumania tanda tersebut merupakan kemenangan dan telah digunakan sebagai
perpanjangan hormat dari Roma untuk mengumumkan bahwa kemenangan telah
tercapai. Ini digunakan selama revolusi Rumania setelah penggulingan
Nicolae Ceauşescu. Mircea Dinescu muncul dalam transmisi pertama Televisi
Rumania setelah kaum revolusioner meneriakkannya sambil berteriak
"Kami menang!" dan menepuk tanda kemenangan.
Selama
Perang Yugoslavia, tentara Kroasia dan Bosnia dan milisi paramiliter
menggunakan tanda tersebut sebagai ucapan atau salam informal. Perwira
penjaga perdamaian A.S. dan NATO yang ditempatkan di Bosnia dilarang
menggunakan tanda V (simbol perdamaian) untuk menghindari mengganggu atau
menyinggung orang-orang Serbia yang mungkin mereka hadapi.
Di
Vietnam, tanda V berarti "halo" karena kata Vietnam untuk nomor
"2" terdengar seperti pengucapan bahasa Inggris dari ucapan
"hai".
Ringo
Starr of the Beatles menggunakan tanda V secara ekstensif sambil mengutip
ungkapan "Peace and Love" sebagai semacam slogan.
Sebuah
variasi adalah meletakkan tanda V dengan jari di kedua sisi mulut
(biasanya dengan buku-buku jari menghadap pengamat) dan menjulurkan lidah.
Sebagian besar waktu lidah diliputi sekitar. Ini digunakan untuk
menandakan cunnilingus dan isyaratnya sering off-color.
Tanda V
yang sebagian tidak jelas dapat ditambahkan ke kepala orang lain untuk
menghasilkan tanduk setan atau "telinga kelinci" untuk foto yang
lucu. Pada bulan September 2013, Manu Tuilagi meminta maaf kepada Perdana
Menteri David Cameron setelah membuat tanda "telinga kelinci" di
belakang kepalanya dalam sebuah foto yang diambil saat kunjungan pasukan
Inggris dan Irlandia ke Downing Street.
Di
Indonesia, calon presiden terpilih Joko Widodo menggunakan tanda tersebut
untuk kampanye politik. Tanda yang disebut "Salam Dua Jari".
Di Belgia, partai etnis New Flemish Alliance
(N-VA) menggunakannya sebagai gerakan reli. Selama mengambil sumpah dari
pemerintah federal Belgia yang sebenarnya, tiga menteri N-VA menggunakan tanda
V daripada tanda tangan tiga jari formal.
Craft the World adalah permainan sandbox strategi
unik yang dikembangkan oleh Dekovir pada sekitar tahun 2013, dengan gameplay yang memadukan Dungeon
Keeper, Terraria dan Dwarf Fortress. Dimana :
Dungeon Keeper
Adalah
game dimana pemain membangun dan
mengelola dunia bawah tanah, mengendalikan karakter game dan mempertahankannya
dari penjajah/musuh. Metode utama pengendalian adalah tangan, digunakan untuk
menangkap makhluk dan benda di dalam dungeon, membawa mereka berkeliling, dan
menjatuhkannya. Tangan memungkinkan pemain untuk 'menampar' makhluk dan benda,
dan berinteraksi dengan mereka. Craft The World menghilangkan fitur tangan
sebagai pengendali dengan hanya kursor sebagai perintah dan untuk mengendalikan
dwarf harus dengan keyboard.
Terraria
Menggali, Melawan, Bangun!
Dunia di
ujung jari Anda saat Anda berjuang untuk bertahan hidup, beruntung, dan
bermartabat. Lihatlah jauh ke dalam hamparan luas, carilah musuh yang lebih
besar untuk menguji keberanian Anda dalam pertempuran, atau bangun kota Anda
sendiri - Di Dunia Terraria, pilihannya adalah milik Anda. Menggali adalah salah satu konsep unik Terraria
yang diadopsi oleh game Craft The World, dimana didalam tanah banyak material
berharga dan bahkan rare berjenis mine items untuk dibuat menjadi berbagai
craftable items.
Dwarf Fortress
Dwarf Fortress adalah game fantasi single
player. Anda dapat mengendalikan pos terdepan dwarven atau petualang di dunia
yang terus-menerus dihasilkan dan terus-menerus. Dwarv adalah konsep yang
diambil dari game ini, sebagai karakter utama di dalam Craft The World, namun
tidak hanya single player, didalam Craft The World kita bisa memiliki banyak
dwarv sesuai dengan level kita. Ex : Lvl 1 = 1 dwarv, lvl 2 = 2 dwarv, dan
seterusnya.
Di craft the world kita bisa ditempatkan di dunia yang
dihasilkan secara acak yang dihuni oleh makhluk berbahaya dan berbagai material items
yang tentunya ter-random juga, disini letak kerumitan dan keunikannya. Membangun
Dwarv Fortress (pertahanan), mengumpulkan sumber daya, dan mengembangkan
semua barang, senjata, dan armor yang dibutuhkan, dengan rincian : material items berjumlah 71, craftable
items berjumlah 252, binatang dan
makhluk berbahaya berjumlah 63, senjata yang berjumlah 33 dan memungkikan
berbagai kombinasi serangan dari dwarv yang saya kira sangat menarik, armor
berjumlah 42 disini adalah manajemen tersulit dimana armor mengkonsumsi sumber
daya yang banyak dalam pembuatannya (crafting armor).
Bukan saya gan yang buat inih bangunan, kalo ane cukup bisa buat ngumpet aja haha sumber : citybuildgames.com
Game ini cocok bagi yang suka strategi games dan sandbox games
dengan tech tree yang menggemeskan, terlebih lagi banyak sekali item dan
makhluk berbahaya yang mengancam dengan resource yang ter-random dan kadang
terbatas, manajemen resource dan timing level menjadi hal yang perlu
diperhatikan untuk memainkannya, berita terbaru game ini masih di update oleh
developers dengan versi 1.4 yang dirilis 10 september 2017.
Game yang sangat ringan dengan hanya butuh system requerment sebagai
berikut :
-OS:
Windows 7 or later.
-Processor:
2.4 Ghz Dual Core CPU.
-Memory:
4 GB RAM.
-Graphics:
512 MB graphics memory (Radeon HD 4600, GeForce 8600)
Konsep
Kejadian (Latar Belakang Lahirnya “Little Willie”)
Tank
Inggris pertama (dan yang pertama di dunia pada saat bersamaan) berasal dari
sejumlah proyek yang berasal dari kebuntuan pada awal tahun 1915. Kemudian datang gagasan untuk membuat sebuah kendaraan lapis
baja yang mampu untuk menyapu kawat berduri yang biasanya diikuti oleh tembakan
senapan mesint. Alternatifnya pada waktu itu adalah operasi malam
dengan detasemen kecil, tapi ini rumit. Suara bising dari (kaleng – kaleng yang dipasang pada kawat akan
berbunyi akibat getaran dari pemotongan kawat oleh penyerang),
suar, dan petasan
dengan cahaya yang besar sering mendatangkan petaka bagi penyerang.
Kemudian, eksperimen terus gencar dilakukan termasuk riset ulang tentang
kendaraan lapis baja dengan tujuan untukmeningkatkan perlindungan bagi kru, namun
setiap kali hasil
eksperimen itu dicoba di medan perang terbukti tidak efektif, dengan menyisakan kepala dan kaki yang tidak
terlindungi menyebabkan luka bahkan kematian bagi kru. Sebuah
roda besar dengan kait berputar yang dipasang di bagian depan traktor Holt
adalah konsep yang disukai saat itu. Namun kebutuhan untuk melindungi pengemudi
dan evolusi pemikiran militer menyebabkan "land cruisser" lahir dan akhirnya tidak pernah tertinggal di meja pengatur
strategi.
Asal
usul Little Willie
Nama yang tampaknya lucu "Little
Willie" namun sebenarnya adalah mesin perang yang mengesankan dengan tujuan
untuk membuat lubang di garis pertahanan Jerman. Little Willie secara resmi
diberi nama "tank" untuk menipu intelijen musuh manapun dalam proyek
tersebut.
The "Little Willie" adalah
asal mula semua perkembangan tank Inggris selama Perang Dunia Pertama.
Sebenarnya, proyek asli yang diprakarsai oleh Komite Landships ini
menggambarkan sebuah kendaraan yang mampu melintasi segala jenis parit dan
menghancurkan kawat jangkar dalam prosesnya.
Komite Landships didirikan pada bulan
Februari 1915 sebagai sebuah komisi Kabinet Perang Inggris kecil, dipimpin oleh
Lord of Admiralty pertama, Sir Winston Churchill, dan terdiri dari berbagai
politisi, insinyur dan perwira, dengan tujuan memproduksi kendaraan lapis baja
pertama sebelum akhir dari tahun 1915.
Ide awalnya, yang menjadi dasar proyek
ini, berasal dari Kolonel Ernest Swinton dan dipromosikan oleh Kolonel Maurice
Hankey. Keseluruhan proyek ini kemudian didukung oleh Churchill sendiri, yang
menyadari bahwa konsep semacam itu bisa mengubah gelombang peperangan parit
yang menguntungkan pihak yang memiliki "landships" (tulisan H. G.
Well telah memberikan inspirasi).
Angkatan Laut juga memiliki
kepentingan dalam proyek ini, tidak hanya karena Churchill, tapi karena ini
adalah pengembangan senjata tertutup. Di antara mereka yang mengambil beberapa
minat awal adalah Thomas Hetherington dan Kolonel Wilfred Dumble dari Royal
Brigade.
Desain
Thomas Hetherington, yang pada
awalnya didukung oleh Churchill, mengajukan "land ironclad" yang
sesungguhnya, dengan berat sekitar 300 ton, dilengkapi dengan sejumlah besar
senjata dan senapan mesin. Tapi sementara gagasan itu hanya di atas kertas,
bahkan mesin kelas angkatan laut pun tidak ada yang cocok dengan monster
semacam itu. Tapi gagasan tentang kendaraan lintas negara yang berat memulai
debutnya. Traktor artileri menjadi inspirasi sebagai dasar untuk desain yang
lebih praktis.
Pada bulan Juli 1915, setelah
banyak diskusi, sebuah spesifikasi dikeluarkan untuk mesin perang yang bisa
melintasi parit 1,5 m (5 kaki). Ini adalah awal dari sebuah proyek yang
terburu-buru dan, pada akhirnya, pemenangnya adalah William A. Tritton dari
pertanian William Foster & Co of Lincoln. Dia telah diberi perintah untuk
memproduksi prototipe pelacak ganda berdasarkan desain oleh chief engineer
Tritton, William Rigby. Ini didasarkan pada Creeping Grip Tractor dari
perusahaan Bullock dari Chicago, sistem yang cukup kasar namun kokoh.
Hanya dalam sebulan (mulai
pertengahan Agustus), prototipe pertama, yang disebut N ° 1 Lincoln Machine,
sudah siap untuk tes, sudah dilengkapi dengan ekor roda untuk kemudi yang lebih
baik. Pada tanggal 5 September mesin Lincoln diuji di halaman pengecoran
Wellington. Banyak perbaikan untuk track dan suspensi yang dilakukan selama
proses berlangsung.
Mesin Lincoln N ° 1 diuji coba
pada September 1915. Desain pertama ini digabungkan, hampir tanpa perubahan,
Track Daimler asli, yang berasal dari traktor artileri dan terbukti terlalu
tipis dan pendek untuk lambung yang besar. Menara dummy (di sini tertutup)
menggunakan lampu kilat angkatan laut, senapan cepat Vickers 2 pound (40 mm),
yang direncanakan untuk bisa menaklukan
pos - pos senapan mesin musuh, namun tidak pernah dipasang dalam konfigurasi ini.
Tes selanjutnya dilakukan dengan senapan dipasang di sponson, satu fitur
angkatan laut lainnya.
Mesin
Lincoln N ° 1
Menguji Mesin Lincoln
Kemampuan berjalan memang menjadi
sumber utama masalah selama kampanye uji coba. Versi pertama hanyalah model
roda traktor yang diperkuat. Tapi karena beratnya badan kendaraan dan lumpur,
daya tahan roda dan suspensinya diarasa terlalu berat untuk menanggungnya dan
menyebabkan gangguan untuk mengemudikannya. Pengembangan roda dan suspensi terus
dilakukan sampai Letnan Gordon Wilson akhirnya memberikan solusi yang tepat.
Kombinasi pelat baja keras yang
dipaku saling berhubungan dan terlihat seperti roda rantai pada tank saat ini
yang kita kenal, roda rantai pada saat itu dihubungkan ke lambung tank dengan
spindle. Hal ini dilakukan pada akhir September, dan akhirnya terbukti menjadi
sistem yang paling andal. Temuan ini diaplikasikan untuk setiap tank Inggris
dalam masa perang, meski kecepatannya terbatas. Motornya adalah Daimler Benz
105 bhp yang kuat di bagian belakang lambung (basisnya adalah traktor Foster-Daimler)
juga satu tangki bahan bakar internal dan dua tangki bahan bakar eksternal.
Persenjataan dirancang untuk
terdiri dari satu pistol Vickers 2-pounder standar dengan 800 ronde dan tidak
kurang dari enam senapan mesin Madsen 7,7 mm (0,303 in). Sebuah menara dummy
diuji yang mencakup bukaan besar (sponson) untuk mengarahkan pistol ke arah
lateral, seperti persenjataan yang dipasang pada sistem kereta api. Little
Willie setidaknya membutuhkan enam orang untuk digunakan secara maksimal dan
untuk perlindungan/armor menggunakan pelat pelek baja yang tahan peluru 10 mm.
Pra produksi
Wilson, yang memimpin proyek
tersebut, merasa bahwa prototipe pertama tidak memenuhi harapannya dan
membangun yang kedua, HMLS Lipan, Mk. I. Ini termasuk dengan konsep track rhomboid
dengan persenjataan yang dipasang pada sponsons di lambung kapal dengan
menghilangkan turret/menara pada konsep Little Willie.
Prototipe pertama juga dibangun
kembali, dengan track yang lebih panjang dan modifikasi minor lainnya. Pada
bulan Desember, prototipe pertama berganti nama menjadi "Little
Willie" setelah pers mengejek Pangeran Mahkota Imperial Wilhelm Jerman,
dan yang kedua "Big Willie" untuk mengejek ayahnya. Tapi setelah tes
ekstensif lebih lanjut, hanya konsep Big Willie yang dipertahankan untuk
produksi (walaupun seri tank Inggris yang pertama berbeda dalam banyak aspek).
Pada bulan Januari 1916,
prototipe tank pra-produksi pertama di dunia selesai, satu bulan sebelum
Schneider Prancis CA-1 memulai debutnya.
Takdir dan Pengembangan Lebih Lanjut “Little Willie”
Little Willie (sekarang di museum
Bovington) adalah basis pembuatan untuk Medium Mk. "Whippet" dan juga
roda rantai yang diadopsi untuk produksi Mk. I. Karena panjang dari roda rantai
tersebut terbukti sangat penting untuk melewati rintangan, percobaan lanjutan
dilakukan pada tank baru Mk. I yang mengarah ke desain lozenge yang terkenal,
dimana tank ini memiliki roda dengan panjang dan tinggi mencakup secara
keseluruhan badan tank.
Belum ada konsep untuk memisahkan
tanki dengan senjata dan tank dengan senapan mesin ("Male dan Female"),
karena prototipnya masih dalam konsep "Male", menggabungkan enam
senapan mesin dan senapan di sponson (juga fitur angkatan laut). Awaknya
mungkin terdiri dari tujuh orang, di dalam suasana badan tank yang tertutup,
gelap, panas, beruap dan ribut. Tidak ada suspensi sama sekali, jadi setiap
gundukan di lapangan sangat dibenci.
Dummy turret mendahului konsep
Renault FT setidaknya satu tahun, namun sistem kemudi belum dipahami. Banyak
yang menganggap tank itu terlalu tinggi dan mudah dijadikan target senjata
musuh. Lambung lapis baja yang relatif ringan sebagian besar dianggap cukup,
namun tentara Jerman kemudian membuktikan bahwa peluru peluru lapis tunggal
"K" bisa mematikan tank.
Karena tidak ada senjata anti tank
pada saat itu, pukulan langsung pada dinding tank 75 mm atau lebih besar akan
mematikan juga. Masih ada jalan panjang sebelum baju besi miring dan
perlindungan yang lebih halus akan lahir.
Little Willie dengan roda ekornya dipasang untuk tes pada
bulan Desember 1915.
Little Willie, seperti yang
muncul setelah modifikasi akhirnya, pada bulan Desember 1915. Sejak uji coba
mesin Lincoln yang pertama itu dilengkapi dengan roda ekor ekstra untuk
meningkatkan kemudi dan untuk melintasi parit besar. Fitur ini berhasil dan
dipertahankan untuk tank Mk. I Inggris berikutnya. Sistem track yang dirancang
khusus juga dianggap sukses. Berbeda dengan desain sebelumnya, trek yang lebih
panjang membuatnya lebih mampu melintasi semua jenis tanah yang sulit dan
berlumpur, terutama parit dan kubangan tersebut menambahkan beberapa
stabilitas.
Mark I adalah operasional tank
yang pertama di dunia. Dibuat dan dikembangkan untuk memecah kebuntuan dalam trench war atau perang parit oleh Inggris melalui komite pertahanan dengan nama “Tank Supply Comitte”. 15 September 1916 pada perang yang terjadi di
Flers-Courcellete, Mark I memulai debutnya sebagai “senjata ajaib milik inggris
dan akan memenangkan perang parit” slogan propaganda. Namun, yang terjadi justru
bencana bagi Mark I, mesin yang mogok, terjebak di lumpur, dan kurangnya
pelatihan kru tank adalah penyebab dari bencana tersebut, hanya beberapa Mark I
yang berhasil mencapai tujuannya.
Mark I on action
Karena kurangnya perencanaan dan
terkesan tergesa – gesa, bencana bagi Mark I adalah Mark I yang terjebak dan mogok
diambil alih oleh tentara Jerman dan terkesan seperti senjata makan tuan. Namun,
misi tersebut tidak sepenuhnya gagal, efek psikologis bagi tentara Jerman sudah
terlihat jelas, senjata ajaib/Mark I yang berhasil ke tempat tujuan mampu
memberi efek psikologis bagi tentara jerman banyak dari mereka lari ketakutan dan
meninggalkan senapan mesin mereka setelah mendengar suara aneh dari Mark I juga
daya kejut Mark I yang keluar dari kabut seperti raksasa yang kebal terhadap
senjata apapun. Tentara Jerman ketakutan dan nyata memang, pihak sekutu
mempunyai senjata mematikan dengan julukan “TANK”.
Design dan Spesifikasi
Design dari mark I dapat
dikatakan adalah pengembangan dari percobaan Little Willie pada tahun 1915. Senjata
yang diletakan di sponson samping, tidak ada turret di atas, badan tank yang
terbuat dari panel ketel, lambung tank “rhomboid”
yang besar dan mudah dikenali, roda rantai digunakan untuk penggerak monster
ini dimana salah satu temuan dari prototype Little Willie yang diharapkan
sebagai gap untuk mengatasi track sulit di “no man’s land”, juga tinggi bagian
depan yang mencapai 3 meter untuk mengatasi parit, dan adanya roda yang
terlihat seperti ekor dimana salah satu dari design dari Little Willie dimaksudkan untuk mengatasi parit yang lebar.
Mark I belum menggunakan cannon
sebagai senjata pelengkap, melainkan masih menggunakan Light Machine Gun
(senapan mesin ringan) dengan jenis Hotchkiss dan Vickers. Jadi daya hancur
serangan dari Mark I belum efektif, hanya sebagai daya kejut untuk melindungi infantry
yang ikut dibelakang nya. Dengan plat baja ukuran 6 sampai 15 mm Mark I terbukti
ampuh menahan tembakan dari senapan serbu maupun mesin. Namun masih ada pecahan
– pecahan mini dari benturan antara pelat baja tank dengan peluru serbu musuh
yang bisa melukai kru. Menyusul laporan kritis tersebut pihak inggis mengembangkan
semacam helm pelindung dengan nama Splatter
Mask.
Mobilitas
Mark I memiliki berat 28 ton
dengan hanya kekuatan dorong 105 tenaga kuda, sebuah tenaga dorong yang bisa dibilang
rendah. Menghadapi medan berlumpur dan penuh lubang, membuat tank ini mudah
terjebak dalam lumpur karena kurangnya daya dorong.
Dengan propulsi yang mengandalkan
6 mesin bensin dibagian belakang lambung tank, tanpa kompartementilisasi
(membagi tugas komplek menjadi relative kecil sehingga memudahkan pekerjaan),
serta system tunnel untuk transmisi yang ada didalam tank, dan juga mesin yang relative
rewel dan belum teruji, mengakibatkan tank ini susah untuk dikendalikan. Adanya
ekor roda dibelakang lambung yang merupakan bagian dari prototype Little Willie dimana dimaksudkan untuk dapat mengatasi parit, dalam kebanyakan kasus Mark I
sering tersungkur masuk kedalam parit dan terjebak masalahnya adalah system propulsi
dan mesin yang tidak andal, ini bukti bahwa ekor roda tidak efektif.
Mark I membutuhkan 8 orang untuk
efektif digunakan, 4 orang sebagai penggerak tank, 2 sebagai sopir (satu untuk
gearbox dan yang lainnya untuk rem), dan dua lainnya mengendalikan roda gigi
untuk masing – masing jalur. Seringkali para kru mark I kesusahan untuk
berkomunikasi dan berkoordinasi karena suara bising mesin dan helm pelindung
yang mereka gunakan. Keempat lainnya sebagai regu penembak atau pemegang
senjata yang ditempatkan di sponson samping dan di aksial lambung tank (bagian
depan).
Koordinasi antar tank juga terbukti tidak
memadai dengan masih menggunakan fanions, bendera, lampu, semaphore, dan alat
lain yang terinspirasi dari latihan angkatan laut. Tidak ada radio didalamnya,
bahkan menggunakan merpati sebagai alat komunikasi tentang posisi dan status
dengan markas besar.
Suasana di dalam Mark I
Suara, bau dan suhu yang mencapai
hampir 50 derajat celcius jelas situasi yang sangat tak tertahankan. Ada
emanasi kuat karbon monoksida, cordite, bahan bakar dan uap minyak, semuanya
diperburuk oleh ventilasi yang buruk. Para kru sering membuka pintu sempit yang
berada tepat di belakang sponson, untuk mendapatkan udara segar. Dengan pelatihan
yang buruk dan hampir tidak ada komunikasi internal, kemudi sangat sulit,
sehingga terjadi over-stress mekanis, menyebabkan banyak kerusakan.
Produksi
Tidak kurang dari 150 Tank Mark I
yang telah diproduksi dengan catatan William & Foster Co. memproduksi 37
Mark I Male dan Metropolitan Carriage & Finnace Co. memproduksi 38 Mark I
male dan 75 Mark I Female.