'Fintech' adalah ungkapan yang semakin banyak dibicarakan di
media dan kalangan teknologi. Namun, meski sedang populer, ini adalah istilah
yang banyak - termasuk pakar teknologi dan para profesional - tidak cukup memiliki
pegangan tentang fintech. Namun, Fintech
ternyata secara radikal telah mengubah
cara kita hidup sebagai masyarakat dan bagaimana kita berbisnis secara
profesional.
Apa itu fintech?
Sebagai definisi,
Fintech biasanya diterapkan pada segmen startup teknologi yang seperti pembayaran mobile, transfer uang, pinjaman, penggalangan dana
dan bahkan pengelolaan aset.
Sebuah laporan
baru-baru ini dari Accenture menemukan bahwa investasi global di fintech telah
meroket dari $ 930 juta di tahun 2008 menjadi lebih dari $ 12 miliar pada awal
tahun 2015. Eropa mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi, dengan kenaikan 215%
menjadi $ 1,48 miliar pada tahun 2014.
Selanjutnya,
terkait pengerjaan ulang peraturan keuangan, inovasi baru dan perilaku
pelanggan, berarti angka ini akan terus meningkat tajam di tahun-tahun
mendatang.
Begitulah dampak
teknologi terhadap bagaimana keuangan dijalankan, kota-kota seperti London
secara aktif dan agresif mengejar potensi teknologi untuk memastikannya tetap
kompetitif.
Sektor keuangan
Inggris merupakan pendorong utama pemulihan ekonomi negara tersebut dari krisis
global dan pemerintah sangat sadar bahwa untuk terus melaju ke depan, talenta
teknologi perlu didampingi dengan sektor keuangan yang baik pula.
Kantor Walikota London mengklaim bahwa 40% tenaga kerja London terdiri dari
layanan keuangan dan teknologi saja.
Mengapa fintech penting bagi dunia bisnis?
Munculnya fintech telah mengubah cara perusahaan
melakukan bisnis. Model bisnis tradisional yang menggunakan transaksi langsung bank dan /
atau investor konvensional bukan lagi satu-satunya permainan dalam bisnis.
Pembayaran mobile jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke
tahun, tidak pernah ada banyak pilihan bagi pengusaha seperti sekarang ini
selain mengikuti perkembangannya. Disadari atau tidak, transaksi mobile
nyatanya lebih murah dan mampu menjangkau cakupan yang luas sehingga bisa
memperluas bisnis.
Crowdsourcing, misalnya, memungkinkan orang dengan ide-ide
besar untuk mendapatkan dana dengan cepat dan mudah dari manapun di dunia dari
orang-orang yang belum pernah mereka temui. Alih-alih berbulan-bulan mengambil hati investor, pengusaha bisa menggunakan internet dan langsung terhubung dengan calon - calon investor dari berbagai belahan dunia. Mereka yang memiliki sentuhan ajaib bisa melihat
dana itu masuk dalam hitungan minggu daripada berbulan-bulan.
Mentransfer uang melintasi perbatasan (negara ke negara), merupakan kutukan kehidupan
wirausahawan sejak dahulu kalar. TransferWise telah mengubah solusi
perbankan tradisional (dan mahal) untuk mengirim uang melintasi batas dan
memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk mentransfer uang jauh lebih
murah daripada sebelumnya.
Hal di atas hanyalah beberapa dari banyak cara di mana
fintech telah mempermudah bisnis dan biaya yang lebih rendah. Perusahaan
Fintech dapat memberikan penghematan yang besar karena mereka jauh lebih lincah
daripada bank tradisional, tidak memiliki bank dengan biaya overhead dan
komitmen yang sama diberkati (dan dibebani). Ukuran mereka yang kecil (Fisik
seperti karyawan dan gedung) juga memungkinkan mereka berinovasi dan
beradaptasi dengan cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan yang lebih besar.
Bagaimana fintech mampu mengubah pelanggan?
Maraknya smartphone telah mengubah perilaku konsumen secara
besar-besaran. Berkat budaya 'always online' yang kita jalani hari ini - dan
perkembangan layanan dan berbagai aplikasi. Orang tidak hanya dapat
mengakses informasi dan data yang sebelumnya tidak pernah mereka dapat, mereka
dapat melakukannya sambil menunggu bus atau aktivitas lainnya.
Entah itu memeriksa akun online mereka atau membuat
portofolio investasi online, orang sekarang berharap menangani urusan keuangan
semudah seperti mudahnya mereka melakukan akses email atau halaman Facebook mereka. Ini
adalah kesempatan besar untuk dunia bisnis dan pemanfaatan fintech secara tepat akan membuat perusahaan bisa berkembang pesat.
Di iZettle, misalnya, diidentifikasi bahwa 20 juta usaha
kecil di Eropa tidak menerima pembayaran kartu kredit atau debit. Dikethaui
bahwa setiap bisnis yang tidak menerima pembayaran kartu meleset dari penjualan,
hal itu menjadi perhatian karena usaha/bisnis kecil adalah jantung ekonomi dan
biasanya paling kebal terhadap krisis ekonomi.
Ditemukan bahwa penghalang utama untuk masuk ke pembayaran
kartu adalah biaya. Dengan mengubah perangkat yang dimiliki jutaan orang. Sebuah ponsel - menjadi sistem penjualan, dapat menawarkan jutaan bisnis dan
individu kesempatan untuk melakukan pembayaran seperti yang ada pada perusahaan - perusahaan besari. Ini juga memberikan wawasan unik tentang pelanggan mereka
melalui alat analisis canggih yang sebelumnya hanya tersedia untuk bisnis yang
lebih besar.
Dengan cara ini fintech adalah pilihan yang tebat.
Pelanggan, betapapun tidak adilnya, mengharapkan jangkauan layanan yang sama
dari perusahaan kecil seperti yang dilakukan perusahaan yang lebih besar, dan
teknologi memungkinkan Daud bersaing dengan Goliat dengan pijakan yang jauh
lebih baik.
Fintech baru saja dimulai
Munculnya fintech telah membuka dunia bisnis tentang segala
kemungkinan. Bisnis dapat menawarkan lebih banyak layanan daripada sebelumnya
dan dengan harga yang lebih rendah dari harga yang harus dikeluarkan
sebelumnya.
Pengusaha perlu melihat dan terus mengikuti perkembangan
fintech sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Menyadari
peluang dan perkembangan terbaru di lapangan
akan memperbaiki bisnis anda dan membantu anda tetap berada di garis
depan pasar.