Kamis, 09 Juli 2020

,

The Silmarillion, Gerbang Pembuka Dunia Fantasi Modern


Mungkin saya belum banyak mengarungi dunia literasi yang sangat kaya ini, yang penuh dengan buah pikir dari manusia – manusia hebat. Salah satunya ialah buku yang berjudul The Silmarillion karya dari sastrawan dan ahli lingustik Inggris bernama J.R.R. Tolkien.

Buku ini membuat saya terkagum kagum pada sosok J.R.R. Tolkien ini. Kok bisa ya manusia mengarang cerita sehebat ini?

Ketertarikan saya dalam membaca The Silmarillion ini ialah karena saya sudah lama mengagumi The Lord of The Rings (sumber inspirasi ialah dari film yang digarap oleh Peter Jackson), bahkan beberapa kali saya menonton ulang LOTR Trilogi ini. Dan untungnya, kehausan saya akan fantasi di dunia Middle Earth ini dilanjutkan dengan rilisnya film The Hobbit Trilogi. Sebelumnya saya tidak tahu, siapakah otak dibalik karya masterpiece ini. Barulah pada tahun 2019, saya mulai mencari – cari informasi tentang karya – karya tersebut. Maka :

The Lord of The Rings ini adalah hasil karya dari J.R.R. Tolkien berikut juga dengan The Hobbit. Kedua karya epic tersebut sudah diterbitkan lebih dari setengah abad yang lalu. The Silmarillion tidak sempat diterbitkan saat J.R.R. Tolkien masih hidup, padahal Pak Tolkien sudah mengirimkan pesan ke Publisher bahwa dalam merilis The Lord of The Rings haruslah dibarengi dengan The Silmarillion, bahkan dia memohon untuk ini. Namun, banyak orang dalam Publisher mengatakan bahwa The Silmarillion "No Hope" untuk diterbikan karena ceritanya masih belum lengkap dan terkesan rancu, sehingga butuh untuk dibenahi lagi (Sumber : The Letters of Tolkien yang menjadi pengantar dalam buku The Silmarillion). Sumber lebih akurat dan menarik untuk dibaca ada pada buku The Letters of Tolkien yang diterbitkan pada tahun 1981, termasuk wishlist saya juga ini.

Intermezo

Saya terlambat mengetahui bahwa legenda dari yang Tolkien ciptakan ini sangat fenomenal. Mulai tertarik ketika saya menonton ulang The Hobbit : Batlle of The Fives Army pada tahun lalu. Ada sebuah adegan ketika Gandalf memutuskan untuk menyelidiki reruntuhan Dol Guldur, Gandalf mengira bahwa Sauron The Darklord telah bangkit kembali di Hutan Mirkwood, di Benteng Dol Guldur. Sangkaan Gandlaf tersebut ternyata benar, akan tetapi kekuatan dari Sauron melebihi dirinya.

Singkat cerita, ketika Gandalf di sudutkan oleh Sauron. Bantuan datang untuk menyelamatkannya oleh Lady Galadriel, Elrond, dan Saruman. Bersama – sama mereka menangkal setiap serangan dari Sauron, dan akhirnya Lady Galadriel berhasil membungkam Sauron menjauhi Dol Guldur dan pergi melarikan diri ke Barad Dur di Mordor. Galadriel, mengutuk roh Sauron dengan berkata : “Kembalilah ke dunia hampa, kau tidak punya kekuatan disini, Sauron pelayan Morgoth”.

Timbul pertanyaan :

Sauron yang terkenal amat kuat itu adalah pelayan?

Pelayan Morgoth, siapakah Morgoth ini? Akhirnya saya mencari – cari informasi tentang Morgoth The Darklord, dalam diskusi di Quora, banyak sekali rujukan informasi yang mengatakan bahwa untuk mengenal Melkor maka yang paling banyak memuat tentangnya ada di buku The Silmarillion.

Saya baru membeli buku The Silmarillion pada Bulan maret kemarin (sama ceritanya pada impression saya pada buku The Kite Runner) dan selesai membacanya pada lebaran special COVID 19 ini.

Optimis dengan hasil karya Tolkien ini bakal memuaskan nafsu baca, saya tidak mencari – cari review tentang The Silmarillion ini. Agak terkejut dengan kata pengantar yang ada dalam buku ini, ternyata J.R.R. Tolkien tidak pernah mempublikasikan The Silmarillion bahkan tidak pernah menyelesaikannya. The Silmarillion ini ditulis kembali oleh Crhistoper Tolkien anak dari J.R.R. Tolkien, dia menyusun ulang The Silmarillion dengan sempurna pada akhirnya.

Christoper menyebutkan bahwa The Silmarillion ini merupakan konsep yang belum lengkap dari bapaknya, terdiri dari coretan – coretan, tulisan yang bahkan ditulis di kertas bekas, dan ceceran lainnya. Namun, ceceran – ceceran kertas tersebut sangatlah bagus dan terlalu menarik jika berakhir hanya di tempat sampah.

THE SILMARILLION

Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa buku ini membahas tentang Melkor atau Morgoth The Darklord secara mendetail, sejauh yang saya tahu bahwa The Silmarillion ini adalah sumber terbaik untuk mengetahui Tuan dari Sauron ini.

The Silmarillion sendiri adalah judul buku yang diambil dari sebuah permata yang sangat indah hasil karya dari Feanor. Batu permata SIlmarill dibuat dengan mengambil cahaya paling terang dari dua pohon di Valinor, dimana pohon itu adalah sumber cahaya paling terang dan paling indah di Valinor.

Permata ini menjadi judul buku, menurut saya sudah sangat tepat. Karena permata ini membuka jalan menuju konflik terbesar dalam dunia Middle Earth pada masa ke dua.

The Silmarillion bisa dikatakan adalah buku kumpulan prasasti – prasasti yang berisi cerita dan legenda dari masa ke tiga sampai jauh mundur ke masa kekosongan.

The Silmarillion adalah karya J.R.R. Tolkien pertama yang pernah saya baca. Bisa dikatakan sangat tepat menjadikan The Silmarillion sebagai buku pembuka untuk berpetualang di Dunia Tolkien. Semua peristiwa yang terjadi di Middle Earth dan dunia lainnya termaktup di The Silmarillion walau hanya sebagai kilasan semata.

Memang agak sedikit sulit dalam membaca The Silmarillion, begitu banyak nama yang saling berkaitan sehingga seringkali membuat bingung, terlampau banyak untuk sekedar novel. Tapi disinilah Tolkien, karyanya ditujukan sebagai kisah mitos seperti yang dipunyai negara lain, sepert mitos dewa – dewi Yunani, dewa – dewa celtic, dewa – dewa Vikings, dan lain sebagainya.

Pada akhirnya kisah yang Tolkien ciptakan ini memang menjadi legenda epik seperti kisah mitologi dewa - dewi yang ada di dunia in, dan bisa saya katakan bawha kisahnya lebih dari hanya sekedar mitos.

Bagaimana ya menyebutnya sehingga pas..

Pokoknya buku ini wajib dibaca bagi kalian yang menyukai novel bergenre fantasi.


Continue reading The Silmarillion, Gerbang Pembuka Dunia Fantasi Modern

Sabtu, 09 Mei 2020

, ,

The Kite Runner, Novel Magis Yang Membuat Orang Terpaku Membacanya




Betul, novel ini sudah lama dirilis. The Kite Runner novel karya Khaled Hosseni  dirilis pada tahun 2006 dan sudah banyak sekali yang meresensi dan mereview novel ini. Kebanyakan memang pendapat dari para pakar yang bisa kalian baca di platfform online atau di dalam buku itu sendiri. 

Akan tetapi, bukankah cerita dan novel adalah sebuah keajaiban dimana kata - katanya mampu membius pembaca dan membangkitkan imajinasi yang berbeda antar para pembaca. Sehingga memungkinkan sekali pengalaman yang dirasakan antara pakar dan kamu berbeda.

Sekali lagi resensi, sinopsis, dan review tentang jalan cerita The Kite Runner ini sudah bertebaran di banyak platform online, sangat mudah untuk mencarinya, jadi saya tidak akan membahas perihal ini mengingat keahlian saya juga belum cukup matang dalam menilai sebuah karya Novel.

Oke, langsung ke prespektif dan kesan saya terhadap buku ini. Saya menemukan permata ini sekitar tahun 2013 tanpa ada rujukan dari manapun. Waktu itu saya menemukan a Pure Gem ini di rak teman buku satu kosan. Buku kecil biru yang berjudul "The Kite Runner" (kayaknya sih bajakan), ga menarik memang awalnya. Tapi saya coba membaca sinopsisnya, ehm agak menarik juga nih buku.

Berawal dari keisengan tersebut, ternyata saya sudah menghabiskan beberapa menit dalam melahap kata demi kata, lembar demi lembar ramuan sang maestro Khalid Hosseni ini, satu kata untuknya "Amazing". Novel ini langsung memikat hati dan pikiran saya untuk terus membacanya, sampai - sampai hanya dalam beberapa hari saja saya sudah sampai pada cerita dimana terjadi perang saudara di Afghanistan yang juga melibatkan negara luar, saat dimana Amir harus meninggalkan tanah air bersama ayahnya. Cukup sampai disini, karena saya pindah kos dan yang punya buku juga sudah lulus kuliah terus pindah ke kota lain.

Semenjak menginjak kan kaki di Yogyakarta dan menetap sebagai mahasiswa, saya mulai suka membaca dan menulis. Lah kenapa ga beli saja bukunya? Inilah bodohnya saya dan saya menyesal sampai saat ini, sebenarnya bisa saja saya membeli buku - buku ori dengan menabung atau menyisihkan dari jatah bulanan kiriman orang tua, namun saat itu saya boros ; nongkrong, jajan, dan jalan - jalan seringkali menghabiskan jatah bulananku. 

Hasrat untuk membaca selalu ada walau dalam hiruk pikuk kehidupan sosialita anak muda. Saat ke kampus saya sering ke perpustakaan untuk mencari, membaca, dan juga meminjam banyak buku, diantaranya buku - buku sejarah, karangan imajiner, dan buku agama, malah jarang sekali meminjam buku yang berkaitan dengan jurusan saya yakni Tekni Industri. 

Sering waktu berjalan, saya mulai bekerja pada tahun 2018. Walau gaji tak seberapa, akan tetapi lambat laun kehidupan saya mulai tertata, mencicil hutang, berbagi, dan bahkan bisa menabung. Baru pada tahun 2019, lambat laun seperti kata pepatah "sedikit demi sedikit lambat laun menjadi bukit", pada september 2019 ada sekitar uang Lima Ratus Ribu Rupiah yang bebas bisa saya gunakan untuk hobi saya. 

Saya berhenti membaca baik dari media online ataupun offline khususnya cerpen dan novel pada awal tahun 2017. Kehidupan saya kacau pada saat itu, tak punya pekerjaan, tak punya uang untuk makan, pernah tidak makan selama lima hari dan hanya minum air putih sama satu kerupuk per hari, benar - benar kacau, saya mengalami titik terendah dalam hidup saya, saking tak kuat menahan lapar akhirnya saya meminjam uang ke teman - teman saya.

Jika ada kesempatan mungkin saya akan menulis kisah kelam pada tahun 2017 itu, mungkin. Mengingat sakitnya lapar tersebut, pikiran saya hanya disibukkan dengan bagaimana mencari uang yang halal, tak sempat lagi membaca cerita - cerita. Nah, pada september 2019 dengan kepemilikan uang Lima Ratus Ribu Ruoiah tersebut, saya mulai mengingat - ingat tentang apa yang saya sukai. Akhirnya terlintas untuk membeli Novel, namun novel apa yang ingin saya beli?

Jujur waktu itu saya lupa dengan judul buku novel The Kite Runner ini, yang terlintas hanyalah cerita anak kecil, Afghanistan, dan perang. Kata - kata kunci itulah yang kucari dalam mesin pencarian. Kemudian muncullah beberapa review dari The Kite Runner, hmmm ini lah yang saya cari. Hari itu juga saya beli buku ori nya, sekarang murah sekitar Rp. 90.000 an. 

Lanjut dong, hari itu juga saya baca persis pas bagian yang terhenti semenjak 6 tahun yang lalu. Indah benar, kata - kata magis racikan dari Khalid Hosseni ini yang menceritakan pelarian Amir sampai ke tanah Paman Sam, dan lika - liku kehidupan imigran di paman sam yang diceritakan sangat menyentuh. Eitts berhenti dulu karena ada kesibukan pekerjaan yang sangat memakan waktu sehingga susah sekali untuk meneruskan membaca novel ini.

Baru lah pada awal Maret 2020, saya terkena PHK imbas dari fenomena COVID 19 (sampai sekarang masih menganggur hehe). Dalam mengisi waktu yang telampau luang itu saya mulai membaca lagi Novel The Kite Runner dan banyak karya sastra lainnya.

Gila, gila, gila!

Plot akhirnya sangat menyentuh, saya sampai menangis membacanya, jarang sekali saya sampai berlinang air mata saat membaca cerita. Bagian yang paling menyentuh ialah saat Sohrab sudah tak percaya lagi dengan apa yang ada di dunia ini, seketika saya teringat masa tahun 2017 dimana saya hampir kehilangan harapan untuk hidup di dunia ini. Tak hanya itu, romance Sohrab dan Amir juga sangat menyentuh hati. oleh karena itu, bagi penikmat novel atau yang senang membaca, Novel The Kite Runner ini wajib untuk coba dibaca.

Maaf jikalau komentar saya terhadap novel The Kite Runner ini malah meleber kemana - mana. Tapi intinya, ga rugi deh menyisihkan uang dan waktu untuk membaca novel The Kite Runner ini.

Oh iya... Sekedar mengingatkan bahwa masih di hari dan detik ini sampai wabah COVID 19 yang telah membuat menderita bagi banyak orang termasuk saya yang harus kehilangan pekerjaan, maka :

#StayAtHome bagi yang tidak berkepentingan mendesak dan patuhi peraturan Physical Distancing supaya wabah ini cepat terkendali dan orang - orang yang bernasib sama seperti saya ini bisa kembali mencari suap nasi lagi. :( :( :( 


Continue reading The Kite Runner, Novel Magis Yang Membuat Orang Terpaku Membacanya

Minggu, 19 Januari 2020

,

Vinland Saga, anime epik bertemakan viking!

Sumber Gambar : wall.alphacoders.com

Pada tahun 2019, produktivitas menulis saya menurun. Alasan bohongnya sih karena sibuk kerjaan, padahal aslinya kalah sama kemalasan.

Oke langsung saja, saya awali tahun 2020 ini dengan menulis review tentang anime Vinland Saga.

Adakah yang tahu tentang anime Vinland Saga ini?

Bagi yang suka anime pastinya sudah tahu dong. Paling ga sudah lihat judul dan gambar tumbnailnya di web streaming atau download favorit kalian kan.

Sebelumnya saya tidak tahu tentang anime ini, tidak mengikuti manga atau pun novelnya (kalau ada). Saat itu saya kehabisan stok tontonan anime setelah One Punch Man dan Singeki No Kiyojin sudah selesai episodenya.

Kemudian saat browsing youtube, ada adegan anime yang saya bisa bilang sangat epik. Adegannya kira - kira seperti ini ; ada seorang laki - laki (remaja) memegang 2 pisau atau lebih tepatnya dagger, kemudian berlari sambil membantai lawan - lawannya yang sudah dewasa dengan perlengkapan armor dan senjata yang sangat baik. Namun si remaja ini, mampu menebas titik vital mereka dengan cekatan dan sangat cepat, epik lah pokoknya.

Kampretnya, judul sama deskripsi di youtubenya kaga jelas. Akhirnya saya cari - cari info di kolom komentar, ada yang berkomentar "Si Thorfin kecil sudah besar sekarang". Loh, yang saya tonton tadi itu adalah seorang remaja yang badass punya sekill menebas sangat cekatan, lalu timbul tanya ; masa kecilnya gimana sih?

Tidak puas dong dengan komentar tersebut, namun setidaknya telah menambah rasa penasaran saya terhadap anime ini. Dan akhirnya saya temukan nama anime ini, "Vinland Saga adalah nama anime ini, ga rugi untuk mencoba menontonnya" dia berkata begitu. Pokonya makasih banget buat netizen - netizen yang ikhlas berbagi info kayak mereka ini.

Kemudian saya langsung menontonnya di web streaming, tempat biasa saya menonton anime - anime terupdate. Di deskripsinya sih, ada begini catatannya :

Sеlаmа ѕеrіbu tаhun, Vіkіng tеlаh mеnуеbаrkаn nаmа dаn rерutаѕі mеrеkа ѕеbаgаі klаn tеrkuаt уаng dіреnuhі rаѕа hаuѕ аkаn kеkеrаѕаn. Thоrfіnn, аnаk ѕаlаh ѕаtu рејuаng Vіkіng tеrhеbаt, mеnghаbіѕkаn mаѕа kесіlnуа dі mеdаn реrаng dаn mеnіngkаtkаn kеtеrаmріlаnnуа untuk mеmbаlаѕkаn dеndаm ауаhnуа. (Saya copy langsung dari websitenya) 😛

Viking? "Cocok nih" bisikan dalam hati saya. Yep saya penggemar film action, dokumenter, drama, bahkan fiksi tentang cerita yang bertemakan viking dan tema colosal sejenis lainnya. Saya juga pernah mengulas film series yang bertemakan viking namanya adalah The Last Kingdom yang pernah saya review sebelumnya. Worth it to check!

Unbelivable! pada episode pertama, saya langsung ke - hook up. Disuguhi pertempuran dilautan, dan tidak adanya fantasi berlebihan. Senjata dan bertempurnya pun sangat sesuai dengan viking sungguhan, mengandalkan otot dan otak. Kemudian disajikan scene yang menggambarkan perdesaan northern yang dingin namun damai. Di lingkungan ini lah Thorfin kecil dibesarkan bersama dengan keluarga yang dicintainya, terutama Ayahnya yang menjadi figur  penting di desa itu.

Scene - scene selanjutnya sangat menegangkan, dimana banyak terjadi pertempuran yang sangat bloody namun tidak sembarangan asal gelud, dibutuhkan taktik dan strategi yang tak jarang cara terlicik pun dipakai. Orang yang sangat ahli dalam hal ini adalah Askelard, sosok yang susah diterka, namun membuat addict  bagi otak saya untuk memikirkannya. Seperti Itachi namun tak sama, sama - sama misterius dan pintar.

Vinland Saga ini memberi warna yang spektakuler di tahun 2019 saya, saya banyak kecewa dengan anime - anime yang dirilis pada tahun 2019 kemaren. Dan akan mengira bahwa tahun 2019 akan menjadi tahun "meh" untuk anime. Anggapan itu ditepis oleh Vinland Saga, dan oleh karena itu saya beri ratting 9/10 untuk anime ini. 👍


Continue reading Vinland Saga, anime epik bertemakan viking!

Sabtu, 20 April 2019

Jangan Takut Berbagi, Kamu Ga Akan Miskin



Sudah satu tahun yang lalu semenjak saya mendapatkan pelajaran dan kenangan yang tak mungkin bias saya lupakan. Masa itu adalah masa paling sulit dalam sepanjang hidup, tapi bukanlah masa paling kelam. Sekitar dua bulanan, dari Januari sampai Februari tahun lalu. Setiap harinya saya berjuang hidup dengan pendapatan sekitar lima ribu rupiah saja.

Pastilah perut kenyang jika setiap hari saya punya lima ribu rupiah di kala itu. Masalahnya, tak setiap hari saya memegang uang, dan terjadilah suatu momen yang tidak biasa dalam hidup saya, yakni empat hari tidak makan dan hanya bergantung pada minuman air galon di masjid terdekat. Sebelum kejadian ini pun, tak kalah menyedihkan pula. Kalau tidak salah sekitar empat hari sebelumnya saya masih memiliki makanan tiga bungkus mie instant, yang kala itu saya makan setengah dari isi bungkus perharinya dan adapula yang saya makan langsung isi satu bungkus perharinya karena cobaan lapar yang luar biasa. Setelah itu habis, seperti yang sudah saya beritahukan diatas, saya tidak makan empat hari.

Situasi sulit itu diperparah dengan handpone saya yang rusak, sehingga tidak bias memberi kabar pada sanak saudara. Saya pun tak berani untuk meminjam uang pada tetangga kos yang tidak kukenal, takut bahwa saya tak bisa membayarnya dengan keadaan seperti ini. Hari – hari saya isi dengan menulis dan mencari pekerjaan dari situs yang mempertemukan penawar dan pemberi jasa secara online. Sayangnya, pada hari – hari itu tidak ada tawaranku dalam menawarkan jasa yang di ambil oleh para penawar. Tapi bukan berarti saya tidak melakukan apapun, saya isi dengan menulis walau fikiran dan raga ini sudah agak kehilangan kewarasan.

Apa yang bisa membuat saya tegar dan tak nekat untuk melakukan tindakan negatif?

Saya masih memiliki harapan dan kepercayaan, kutanamkan dalam hati, “Allah Maha Bijaksana dan Maha Adil.” Dengan kepercayaan itu, justru saya merasakan kekuatan hati yang belum pernah  saya rasakan sebelum dan sesudahnya sampai saat ini. Pada saat itu, setidaknya saya masih memiliki harapan pada beberapa karya – karya tulisan saya pada blog ini yang saya ikutkan dalam kompetisi lomba blog, termasuk lomba blog dari Dompet Dhuafa, rekam jejak masih ada di blog ini. 😅

Satu per satu hasil lomba diumumkan, semua terlewat tidak ada yang berhasil saya menangkan termasuk lomba blog yang diadakan oleh Dompet Dhuafa. Sadar diri akan hal tersebut, dan setelah melihat banyak dari artikel para pemenang, memang kualitas tulisan saya belum patut untuk memperoleh kemenangan.

Pas hari keempat, setelah tidak memakan apapun. Hal tidak terduga dan suatu kabar gembira menghampiri. Saat saya buka Instagram menggunakan laptop mini saya, ada notif yang nge – tag akun saya. Setelah saya buka, ternyata admin menge – tag akun saya karena berhasil menjadi juara ketiga dalam perlombaan blog yang mereka adakan. Yang membuat momen itu terasa sangat istimewa lagi adalah, karya yang saya ikutkan lomba itu dibuat pada saat saya berjuang hidup dengan hanya setengah isi bungkus mie instant sebagai penunjangnya. Ini sungguh suatu keajaiban juga, karena pada hari itu pas hari Jumát saya mengadu tersedu – sedu kepada Allah SWT supaya cobaan ini diangkat karena raga dan jiwa sudah tidak kuat. Alhamdulillah akhirnya terkabulkan dan cepat prosesnya.

Memang hadiahnya tidak seberapa dan juga proses pengambilannya harus tujuh hari setelah pengumuman. Alamak, bisa mati saya nunggu segitu lama. Akhirnya dengan terpaksa saya coba menghubungi kawan melalui facebook, karena ada jaminan saya akan mendapat uang setelah tujuh hari, saya meminjam uang kepada kawan itu yang tak perlu kusebutkan nominalnya tapi cukup untuk hidup tujuh hari dengan itensitas makan satu hari sekali. Luar biasanya setelah lama tak berhubungan, beliau sangat welcome dan bahkan menawarkan pinjaman lebih dari apa yang saya minta. Namun, karena takut tidak bisa membayarnya, saya tidak mengambil tawarannya dan hanya ambil pada apa yang saya minta. Satu lagi kebaikan dari Allah SWT yang tidak ada satu manusia pun bisa menandinginya, yakni membolak – balikan suasana hati manusia.

Cukup sampai disini ya kisah sedih berdasarkan kisah nyata yang pernah saya alami. Sebenarnya masih ada lanjutannya, tapi saya kira akan saya kembangkan menjadi sebuah cerita panjang nantinya dengan genre fiksi saja, semoga bisa terealisasikan dan ada manfaatnya bagi khalayak.

Arti berbagi bagi saya?

Setelah mengalami situasi – situasi itu, jikalau saya tidak membagikan sebagian dari hasil yang telah saya usahakan. Sudah pasti saya sangat malu pada Yang Maha Pemberi, yang telah menyelamatkan saya dari berbagai kesusahan hidup di dunia. Saya juga memiliki anggapan bahwa bila kita berbagi dengan apapun tak musti materil, bisa jadi apa yang telah kita beri walau tak seberapa telah membantu menyelamatkan nyawa seseorang.

Oh iya, bukan bermaksud apa – apa. Setelah hadiah uang dari juara tiga lomba blog yang nominalnya tidak besar itu, saya sisihkan pula hak bagi mereka yang lebih membutuhkan pada saat itu. Dalam hati, “Lepaskanlah, berikanlah, karena itu bukan lah milikmu melainkan titipan dari Yang Maha Punya. Jangan jadi munafik, kemarin saat susah menangis tersedu – sedu, dan kini ada nikmat maka semua itu sirna tak berbekas, jadilah tangan perantara untuk mengusap air mata mereka yang pernah kau rasakan.”

Saya masih mengehembuskan nafas sampai saat ini dan Alhamdulillah sehat wal afiat adalah berkat karena rahmat Allah dan secara langsung berkat mereka, orang – orang yang mau berbagi dan peduli dengan yang membutuhkan. Seperti teman – teman saya yang memberi pinjaman tanpa ada batas waktu pengembalian dan beberapa bahkan tidak ingin dikembalikan. Serta beberapa pihak yang membuka kesempatan untuk orang – orang berkarya dan mengapresiasinya dengan sikap jujur.

Lambat laun doa – doaku mulai terkabulkan secara nyata di dunia ini. Mulai membaiknya segi finansial dan kesehatan, dan sebagainya. Akhirnya sampai dipertemukan dengan teman – teman kampus yang lama tak berhubungan dalam sebuah momen yang membahagiakan. Yaitu adanya kegiatan berbagi atau sedekah pada bulan Ramadhan.  

Paket sembako dan pakaian siap dibagikan
Pengecekan isi paket 

Paket dibagikan dan terlihat wajah senang dari bapaknya
Saya tahu persis tentang perasan yang ada pada bapak tersebut setelah mendapatkan rezeki yang tak diduga - duga. Terlebih lagi beliau tidak menurunkan marwah harga dirinya dengan meminta - minta kepada makhluk Allah dan tetap berjualan mainan anak - anak demi menyambung hidup. 

Fakta yang membuat saya terkejut adalah adanya penolakan dari satu atau dua orang yang akan kami beri paket tersebut. Dikarenakan mereka telah mendapat banyak sekali bantuan dari orang - orang sekitar, inilah berkah Ramadhan, banyak sekali orang - orang berlomba dalam menebar kebaikan, Subhannallah.

Namun menyikapi fakta tersebut, menurut hemat saya malah berkesan mubadzir. Ada baiknya jika dirasa ada banyak orang yang berbagi makanan, khususnya di bulan Ramadhan maka kita sikapi dengan memberi sesuatu yang lebih bermanfaat, misal : pakaian, selimut, atau bisa juga uang langsung. Bisa juga melakukan donasi ke berbagai tempat yang memang mengurusi bidang kemanusiaan, seperti Dompet Dhuafa, BMT yang sudah ada dimana - mana, Dinsos, dan sebagainya. Supaya manfaatnya lebih dirasakan oleh khalayak luas.

Semoga apa yang saya ceritakan kali ini bisa bermanfaat bagi pembaca dalam menyikapi hiruk pikuk kehidupan dunia ini. Berbagi itu tidak membuatmu miskin, seperti apa yang telah disabdakan Nabi Muhammad SAW. Malahan hati kita akan makin kaya, maka dari itu jangan takut untuk berbagi.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”




Continue reading Jangan Takut Berbagi, Kamu Ga Akan Miskin
,

Paduka Raja yang Bijaksana



Apa kabar teman? Pastinya baik – baik saja yaa kan. Rumah kalo kotor dan tak terawat rasanya bikin risih dan bahkan horror ya, seperti blog ini yang tak terawat membuat mata batin ini perih dan penat di kepala.

Setelah beberapa bulan tak ku update blog yang sepi pengunjung ini, akhirnya saya ada waktu, eh bukan waktu sih tapi aku berhasil mengalahkan rasa malasku. Semua kejadian, pemandangan, suasana, dan ironi kehidupan di dunia ini aku tampung pada otakku sendiri yang kapasitasnya tak seberapa dan barang kali beberapa momen menarik sudah hilang dari ingatan. Oleh karena desakan itu pula, mau tidak mau harus ku abadikan melalui coretan fisik maupun digital.

Oke tak perlu lama – lama basa – basi nya. Karena saya adalah warga Indonesia yang baik hati, diantaranya adalah sudah membayar aneka bill untuk negara yang selalu lunas dan berbagai kewajiban yang harus dijalani, jadi jangan ngejudge siapa yang paling Indonesia ya.

Loh itu yang akan dibahas? Kok berat ya topiknya?

Bukan itu kok yang akan dibahas dan lagi kalo dibahas itu bukan topik yang berat juga kok, setelah ribuan tahun kita ber – manusia masih menganggap kebangsaan adalah hal yang berat untuk dibahas? Kalau politik iya, karena perdebatan itu tak akan ada ujungnya semakin di gosok semakin mengangkat gairah nafsu yang lebih besar. Maka kesampingkanlah hal kebangsaan dari perpolitikan, maka tak bakal ada yang berkata “Saya Lebih Indonesia”. Menurut hemat saya warga Indonesia adalah mereka yang menunaikan kewajibannya sebagai warga negara dan mentaati peraturan yang telah disepakati.

Namun negara tak berhak untuk mengekang pikiran manusia dalam bereksplorasi dan berekspresi dalam menemukan jati diri masing – masing individu. Sayangnya beberapa kelompok menekankan konsep kebangsaan dengan sikap yang militant dan tak toleran. Apa salahnya sih belajar niaga dengan konsep tiongkok? Belajar disiplin dengan konsep Jerman People? Belajar gigih dengan konsep orang Jepang? Belajar ikhlas dengan konsep Middle East People? Belajar rendah hati dengan konsep orang Pakistan? Belajar hidup sederhana dengan konsep orang papua? Belajar ramah tamah dengan konsep orang jawa? Dan sebagainya. Adakah hal tersebut akan merusak tatanan hidup bangsa Indonesia?

Itulah beberapa pertanyaan yang sering terngiang dalam pikir yang belum ku temukan jawabannya.
Kamu itu sahabat gurun, kamu itu antek cina, dan lain – lain. Saya sangat risih dengan perkataan – perkataan itu, yang kemarin hampir setiap hari aku lihat perdebatan politik para netizen di media sosial.

Untungnya dan seharusnya perdebatan tak menambah ilmu dan makna itu telah usai setelah tanggal 17 april 2019 yang selama ini aku nanti – natikan, ternyata tak dating juga hadeeh. Oh iya kalian tidak golput kan kemarin? Golput juga ga papa sih. 😁

Bahkan setelah hari pencoblosan telah berlalu, perdebatan siapa yang harus menang dan kenapa malah makin menjadi – jadi. Mungkin orang – orang yang ubun – ubunnya panas ini telah mengeluarkan pundi – pundi rupiah dari uang pribadi dan bukannya uang negara kali ya, sehingga mereka jadi pusing tujuh keliling melihat hasil quick count tidak memihak mereka. Yang menambah muak lagi adalah sikap rakyat biasa yang tak kecipratan apa – apa dari pesta “demokrasi?” ini yang seperti cacing kepanasan membela junjunganya.

Harusnya kan, bagi kita ini yang bukan pengurus partai, caleg, capres dan cawapres, timses, dan sebagainya yang kecipratan rupiah dari pesta demokrasi, tunjukan bahwa kita rakyat yang baik. Dengan apa? Dengan memaksimalkan usaha baik untuk memenuhi kewajiban kita sebagai warga negara. Udah itu aja.

Tapi kan kalau kita salah memilih pemimpin yang ada kita akan di dzalimi.

Konsep dzalim macam apa yang kau katakan itu Paijo?

Kelaparan? Saya sendiri pernah tidak makan empat hari karena tidak ada uang, apakah negara hadir disaat kesusahan itu, TIDAK! Namun saya tak pernah sekalipun menganggap negara dan pemimpinnya telah dzalim kepadaku. Saya baru merasa terdzalimi saat Ketua Wakil Rakyat korupsi triliunan rupiah hanya dihukum seperti maling televisi. Rasa terdzalimi itu tak terobati bahkan dengan pesta demokrasi kemarin, karena tak ada satu kandidat pun baik caleg dan caeks yang berjanji untuk merubah konstitusi itu. Maka dari itu saya hanya berfikiran siapapun pemimpinnya, saya sendiri akan berusaha menjadi rakyat yang selalu baik.

 Kenapa saya tekankan bahwa keberhasilan negara dalam mengelola sumber dayanya berakar pada adilnya penguasa mengurusi dalam bidang kehukuman?

Oke, mari kita simak cerita fiksi dari Kahlil Gibran yang berjudul "Paduka Raja yang Bijaksana".

Paduka Raja yang Bijaksana


Rakyat kerajaan Sardik berkumpul mengelilingi istana sambil meneriakan rasa ketidakpuasan terhadap Sang Raja. Dan raja melangkah keluar dari istananya dengan mahkota di tangan kanan dan tongkat di tangan kiri. Rakyat yang mengetahui kedatangan raja dengan segala kewibawaannya menjadi terdiam. Sambil menatap seluruh rakyatnya, raja berkata, “Teman – temanku, yang tidak lagi menjadi rakyatku, kuserahkan mahkota dan tongkat ini pada kalian, aku akan menjadi salah seorang dari kalian. Aku hanyalah seorang manusia biasa seperti kalian. Dan sebagai manusia aku akan bekerja bersama kalian untuk membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Mulai saat ini kita tidak memerlukan seorang raja. Mari kita ke sawah dan ladang, bekerja saling membantu. Tunjukkanlah padaku ladang atau sawah mana aku harus pergi bekerja. Sekarang kalian semua adalah raja.”

Mendengar kata – kata raja, semua orang tercengang, suasana menjadi sunyi senyap. Raja yang mereka anggap sebagai sumber permasalahan kini telah menyerahkan mahkota dan tongkatnya kepada mereka, dan menjadi rakyat biasa seperti mereka.

Lantas mereka mulai beranjak pergi dan sang raja berjalang dengan seorang laki – laki menuju ke lading. Namun ternyata tanpa kepemimpinan seorang raja, Kerajaan Sardik tidak menjadi lebih baik, dan kabut kesengsaraan tetap menggelayuti mereka. Orang – orang berteriak di pasar dengan satu suara, “Kita harus punya raja lagi.”

Lalu mereka pergi mencari Sang Raja dan menemukannya sedang membajak sawah. Mereka membawa Sang Raja kembali ke istana, menduduki singgasananya, dan mengembalikan mahkota serta tongkat kerajaan.

Mereka berkata, “Sekarang perintahlah kami dengan kebijaksanaan dan keadilan.” Sang raja berkata, “ Aku akan memerintah kalian dengan bijak dan semoga dewa di langit dan bumi membantuku, sehingga aku juga dapat memerintah dengan adil.”

Suatu saat, menghadap beberapa orang, pria dan wanita. Mereka mengadukan perlakuan majikannya yang menganiaya mereka. Majikan itu telah memperlakukan mereka sebagai budak. Seketika sang raja memanggil majikam itu untuk menghadap.

Pada majikan yang dzalim itu raja berkata, “Dalam pandangan Tuhan, hidup seseorang sama berat dengan hidup orang lain. Dan karena engkau tidak bisa menilai betapa beratnya kehidupan orang – orang yang bekerja di sawah dan lading itu, maka engkau harus dihukum. Engkau harus meninggalkan kerajaan Sardik untuk selama – lamanya.”

Pada hari berikutnya datinglah sekelompok orang yang mengadukan kekejaman seorang bangsawan wanita yang tinggal di balik bukit. Wanita itu telah membuat mereka merana dan menderita.
Segera si bangsawan wanita diseret ke pengadilan dan sang raja menghukumnya. Sang raja berkata, “Mereka yang menggarap sawah dan lading kita, lebih terhormat daripada kita. Kita memakan roti yang mereka persiapkan dan minum anggur yang mereka peras. Dan karena kau tidak tahu itu, kau harus meninggalkan tanahmu dan pergi dari kerajaan ini.”

Lalu datanglah seorang pria dan wanita, mengadukan seorang pendeta yang telah menyuruh mereka membawa batu – batu ke gereja, tanpa memberi imbalan. Padahal mereka tahu peti besi pendeta penuh dengan uang emas dan perak, sedangkan mereka sendiri kelaparan.

Sang raja segera memanggil pendeta itu. Setelah pendeta bersimpuh dihadapannya, raja berkata, “Tanda salib engkau kenakan di jubahmu seharusnya mempunyai makna, bahwa engkau siap membaktikan hidup pada setiap manusia. Tapi engkau telah merenggut kehidupan orang lain tanpa memberi imbalan apapun. Karena itu engkau harus meninggalkan kerajaan ini dan jangan kembali lagi.”

Begitulah, setiap hari selalu ada saja orang – orang yang mengadukan nasib mereka. Dan tiap hari selalu penduharka yang diusir dari kerajaan. Sehingga rakyat kerajaan Sadik merasakan kedamaian di hati mereka.

Suatu hari rakyat kerajaan Sardik , tua muda, laki – laki perempuan, dating berhimpun didepan gerbang istana. Mereka memanggil – manggil sang raja. Maka keluarlah sang raja membawa mahkota di tanngan kanan dan mahkota di tangan kiri. Raja berseru kepada mereka, “Sekarang apalagi yang akan kalian tuntut padaku? Lihatlah, akan aku serahkan kembali kepada kalian, apa yang dulu kalian percayakan kepadaku.”

Namun mereka berteriak, “Tidak, tidak. Kau adalah raja yang baik. Tuan telah membuat kerajaan menjadi bersih dari para penjahat, dan tuan telah menyingkirkan serigala – serigala yang menyeringai didepan kami. Kami dating kemari untuk menyanyikan lagu pujian dan terima kasih untukmu. Mahkota adalah milikmu dalam segala kemuliaan dan tongkat adalah milikmu dalam segala kejayaan.

Sang raja berkata. “Teman – teman, bukan aku. Kalian semua adalah raja. Ketika kalian menganggapku lemah dan tidak bisa memerintah dengan baik, sebenarnya kalian sendirilah yang lemah dan menyalahgunakan kekuasaan. Dan sekarang kerajaan menjadi sejahtera itu karena kehendak kalian. Tidak ada seorang pemimpin pun yang mampu memerintah dengan baik, jika yang dipimpin tidak mau mengatur dirinya sendiri.”

Selesai berkata, sang raja masuk kembali ke dalam istananya dengan membawa mahkota dan rasa puas. Muncul keyakinan dalam diri mereka, bahwa diri mereka adalah seorang raja yang membawa mahkota di tangan kanan dan tongkat di tangan kiri.

Nah dari karangan fiksi cerita pendek tersebut, kayaknya sih mewakili benat hati semua orang ya. Kita yang sebagai rakyat biasa menginginkan keadilan dalam bidang hukum yang terwujud jika ada pemimpin bijak yang siap mengeksekusi konstitusi tersebut tanpa pandang bulu, mau itu bangsawan, mau itu petani, law is law.


SALAM INDONESIA DAMAI 😀😊



Continue reading Paduka Raja yang Bijaksana

Rabu, 31 Oktober 2018

Buat Eventmu Lebih Mudah Dengan Terobosan Ini

Yowisband tampil menghibur fans dalam event YTFF di Yogyakarta 28 - 30 Spetember, dokumentasi pribadi saat menjadi kru dkumenter di salah satu booth disana.
Beberapa bulan terakhir ini saya menjadi freelancer kru dalam event, segala event baik publik maupun tertutup. Inilah pula alasan kenapa blog ini jadi tidak terlalu aktif lagi.

Bekerja dalam area pekerjaan ini membuat wawasan dan pengalaman saya bertambah, salah satunya adalah bertambahnya tingkat kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi dalam tim meningkat, dan juga meningkatnya daya pikir karena biasanya dalam penyelenggaraan event pasti ada kekurangan dan diharuskan dapat diselesaikan secara mendadak nan cepat. Overall ini adalah salah satu profesi bagi kamu yang easy going dijami asyik dan bayarannya pun cukup tinggi.

Sejauh dalam penyelenggaraan event yang saya ikuti adalah event tertutup dan indoor lah yang paling mudah dan bahkan nyaman untuk dikerjakan, namun dari segi bayaran tentu jauh daripada mengerjakan event publik.

Apa itu event publik dan event tertutup?


Acara event publik adalah event yang dibuat dan ditujukan untuk khalayak umum yang memiliki tujuan untuk menghibur, mendidik, dan juga promosi. Event publik ini bisa dilakukan di outdoor ataupun indoor, misal konser di Balai Sarbini.

Suasana event gathering - dokumentasi pribadi
Event tertutup adalah event yang dibuat dan ditujukan hanya untuk kelompok atau komunitas tertentu saja, bisa outdoor maupun indoor. Misalnya adalah Family Gathering STAN angkatan 2002 di Yogyakarta.

Membahas lebih jauh tentang event tertutup, mungkin diantara pembaca ada yang sudah pernah mengikuti event seperti ini, misal outbond, trip ke tempat wisata, dan sebagainya. Pernah terbesit dalam pikiran ga sih bahwa event yang relatif kecil ini tak jarang membutuhkan event organizer dalam menjalankannya?

Pertanyaan tersebut pernah terbesit ketika saya menjadi kru untuk event gathering yang hanya diikuti sekitar 30 - 40 orang. Sebenarnya komunitas tersebut bisa saja dengan mudah menjalankan event tanpa bantuan kami, dengan jumlah peserta yang relatif kecil tersebut alhasil saya seperti makan gaji buta alias tidak perlu mengeluarkan tenaga banyak saat menjalankan event.

Melihat itu, saya jadi teringat saat masih duduk di bangku kuliah. Kami angkatan 12 sering melakukan acara - acara itu, seperti : study tour, wisata bareng, dan bakti sosial tanpa perlu menyewa EO.

Tapi setelah mengobrol dengan salah satu peserta gathering yang sedang menikmati rokoknya, saya mendapatkan jawabannya. Kata masnya : "memang benar acara ini bisa dibilang kecil mas, hanya 20 an orang. Tapi untuk memastikan acaranya bakalan berjalan lancar, tak ada satupun dari kami yang bisa bertanggung jawab. Banyak urusan yang lebih penting yang harus kami kerjakan, urusan keluarga, urusan pekerjaan, bahkan urusan kredit mas" kemudian ia tertawa.

Setelah mendengarnya, benar juga dari apa yang dikata oleh masnya itu. Bahkan saya mengalaminya, dari mulai gagalnya acara buka bersama sampai gagalnya acara halal bi halal SMP angkatan 2006. Semua terkendala karena tidak ada penanggung jawabnya yang bisa memastikan acara berjalan lancar.

Sekilas cerita dan informasi diatas bisa menggambarkan bahwa industri jasa event organizer ini memiliki peluang pangsa pasar yang tinggi ditengah - tengah berkembangnya pola hidup masyarakat yang disibukan oleh berbagai urusan. Soal pendapatan dalam melakukan jasa ini layaknya pedagang, jika laku pasti besar hasilnya. This is option to you who have passion and motivated to motivated other peoples, selain itu punya keteguhan hati yang kuat dan berjiwa pekerja keras, menjalankan industri ini sangatlah cocok.

Nah, untuk membantu dalam menjalankan bisnis ini. Ada satu aplikasi mobile yang sangat mudah digunakan, namanya adalah SpotQoe.

Apa itu SpotQoe?



SpotQoe adalah platform pemesanan ruangan secara online yang memberikan kemudahan dalam mencari, memilih, dan melakukan pemesanan working space, meeting space, dan event space. Ruangan yang ditawarkan sangat beragam dari hotel, restaurant, coffe shop, dan bahkan coworking space terkemuka di Indonseia. Intinya, platform ini sangat membantu kita saat ingin membuat acara indoor.

Spotqoe bisa diakses melalui websitenya yaitu spotqoe.com atau bisa menggunakan aplikasi mobilenya yang sudah tersedia di Playstore and Appstore. Sebenarnya, saya tak memiliki pengalaman dalam mekanisme memesan ruang pertemuan, ruang meeting, ruang event, dan semacamnya.

Namun setelah mencoba regristasi (prosesnya sangat mudah) dan explore lebih jauh aplikasi Spotqoe, disini saya mendapatkan kesan sangat mudah untuk memesan ruangan yang akan digunakan untuk acara. Tampilannya simple namun elegan serta tidak membuat bingung, saya langsung mencoba mencari daerah yang ingin saya ketahui, kemudian akan tampil berbagai ruang pertemuan berikut dengan kapasitasnya sehingga kita mudah menemukan apa yang kita inginkan.

Selain itu informasi deskripsinya pun lengkap, dan tersedia form "availability atau ketersediaan ruangan" dengan UI yang mudah dipahami. Nah, di form availability inilah bisa didapatkan estimasi biaya pemesanan ruangan yang kemudian bisa dipesan dahulu dan untuk pembayaran bisa mengikuti kebijakan yang merchant terapkan, misal : menu makanan tambahan, hiburan,DP dahulu ataupun tidak, dan sebagainya. Untuk lebih lengkapnya silahkan lihat video dibawah ini :


Penjelasan diatas adalah benefit dalam memanfaatkan layanan SpotQoe untuk penyelenggara event atau acara. Gambar berikut adalah ringkasan benefit yang didapatkan jika menggunakan SpotQoe :



Begitulah  gambaran sedikit tentang industri jasa event atau event orginazer berdasarkan pengalaman saya menjadi bagian didalamnya. Mungkin dilain waktu saya akan melanjutkan pembahasan seputar event dan warna - warninya jika ada kesempatan lagi. Tak kalah penting, segera juga cobain Spotqoe untuk membuat acaramu bukan di grup WA lagi alias wacana, namun sudah bakal jadi ada. Juga sangat direkomendasikan buat PJ atau leader di dalam event organizer segera menggunakan Spotqoe sehinnga waktunya tak banyak tersita loby sana loby sini, wawasan makin luas.

Dengan SportQoe, tak perlu bingung buat event dimana.

#JadiLebihMudah #SpotQoe
Continue reading Buat Eventmu Lebih Mudah Dengan Terobosan Ini

Kamis, 25 Oktober 2018

Uji Diri Dengan Youtube?

Youtube, sebuah kata yang tak asing lagi, bahkan bagi orang - orang generasi 70 - an seperti bapak saya, apalagi untuk kaum Milenial dan Gen Z pastilah Youtube menjadi tempat utama untuk mencari dan menonton video yang menghibur. Youtube sudah menjadi teman setia dalam menghilangkan kegabutan, seperti halnya TV dahulu pada era 90 - an dan awal 2000 - an yang berhasil menghibur hampir seluruh elemen masyarakat.

Lebih jauh lagi, peranan Youtube tidak hanya sebagai media penayangan video yang bersifat hiburan melainkan sudah merambah ke area informasi dan pengetahuan untuk beberapa tahun belakangan di Indonesia. Tak bisa dipungkiri dengan berbagai fitur dan peranannya, Youtube menjadi suatu keharusan bagi kebanyakan orang dan jika ada koneksi internet untuk mengaksesnya, baik untuk mencari konten hiburan, pendidikan, informasi, dan yang lainnya.

Alasan kenapa Youtube begitu populer digunakan adalah untuk mendapatkan video yang ingin kita tonton, kita tidak perlu lagi menunggu atau dibatasi oleh jam tayang seperti di TV sehingga bisa ditonton kapanpun saat kita memiliki waktu luang. Selain itu, hampir semua fitur yang ada pada Youtube dapat digunakan secara gratis.

Lebih lanjut tentang Youtube

Youtube sudah ada sejak tahun 2005 dan dibuat hanya oleh tiga orang yakni Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Teknologi yang digunakan adalah HTML5 dan Adobe Flash Video. Youtube mendapatkan dana dan dikembangkan bersama dengan perusahaan Sequoia Capital dengan bugget sebesar $ 11.5 juta.

Setelah membeli domain dengan nama Youtube.com yang aktif pada 14 Februari 2005, situs dengan konsep yang sangat futuristik ini berkembang pesat. Pada bulan Juli 2006, perusahaan ini mengumumkan bahwa situsnya telah menerima 65.000 unggahan video dan memiliki 100 juta kunjugan setiap harinya.

Setahun lebih berkiprah tepatnya pada November 2006, Youtube, LLC dibeli oleh Google dengan harga yang fantastis yaitu $1.65 miliar (1000 kali lipat dari modal awal) dan resmi menjadi anak perusahaan Google.

Kebebasan berekspresi saat menggunakan Youtube dalam bentuk video buatan pengguna, yang berupa film, video film, dan klip TV yang tidak hanya dibatasi oleh orang yang benar - benar berkecimbung dalam dunia tersebut membuatnya sangat unik. Tidak adanya batasan membuat banyak terciptanya konten - konten amatir seperti video pendek, video blog, video pendidikan, dan sebagainya telah membuat Youtube menjadi media sosial yang mempertemukan orang - orang dengan pemikiran yang sepaham.

Hal itu membuat Youtube diisi dengan banyak konten yang dibuat oleh individu - individu, namun tak sedikit pula perusahaan besar (pada saat itu atau tahun 2005 - 2007) yang mengunggah material mereka ke Youtube sebagai program kemitraan, diantarannya adalah CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan lainnya. Sumber : Wikipidea

Youtube saat ini

Setelah mengetahui informasi diatas, ternyata Youtube bukanlah sesuatu yang baru ya. Tapi menjadi fenomena yang baru setelah adanya Smartphone dan paket data internet yang murah khususnya di Indonesia. Sebelum itu, Youtube hanya bisa diakses oleh orang berduit, orang perkotaan, orang instansi, orang pendidikan (kalangan mahasiswa), dan para pengirit uang jajan demi ke warnet.

Para pengirit uang jajan demi ke warnet (termasuk saya yang kala itu masih SMA) untuk bermain Facebook, situs - situs, dan Youtube telah menggambarkan bahwa banyak dari kita sudah agak muak dengan acara - acara TV pada tahun 2008 yang sepertinya kurang modal. Film, anime, dan kartun selalu diputar ulang dengan update yang lama dan mulai hilangnya acara mendidik seperti film dokumenter dan sains yang sangat disayangkan harus diganti dengan acara alay.

Kemudian pada tahun 2010 - 2011 an, mulailah video menghibur dan berkualitas bisa dinikmati agak mudah dan murah dipangkuan. Kala itu sekolah - sekolah sudah memasang Wifi begitu juga dengan Pemkot yang kalau ditempat saya bisa diakses di alun - alun kota dengan laptop. Berkat ini saya dan kawan - kawan bisa tahu ada acara komedi dengan gaya yang belum pernah saya tahu sebelumnya yaitu Standup Comedy.

Sebelumnya, acara komedi di TV Indonesia yang laku hanya berbasis seperti ludruk, tanya jawab, dan umbar aib. Berkat youtube dan teman saya yang memperkenalkannya, saya bisa nonton Raditya Dika sedang Standup Comedy di sebuah cafe dan pada saat itu belum ada acara komedi seperti yang Raditya Dika bawa. Barulah a moment later mulai ada acara Standup Comedy di TV sekitar pada tahun 2011, setelah animo penonton di Youtube mencapai ratusan ribu bahkan jutaan  vews.

Uraian atau cerita diatas memberikan informasi penting bahwa Youtube telah merubah wajah industri hiburan dan media informasi dalam lebih independent, eksprektif, dan cepat. Youtube juga mampu memberikan promosi atau ketenaran pada Raditya Dika yang notabennya belum terlalu terkenal menjadi artis komedi yang melalang buana di beberapa acara TV bahkan main film layar lebar.

Youtube Sebagai Media Sosial Terkini


Youtube dimana pada awalnya lahir untuk berbagi video pesta kawan kegunaannya meningkat luas seperti yang nampak pada gambar diatas.

Youtube dalam fakta


Fenomena mudahnya akses internet dan digital diseluruh dunia telah membuat Youtube yang sebelumnya dinikmati oleh kalangan dan negara tertentu saja, sekarang sudah bisa digunakan oleh berbagai elemen masyarakat di belahan dunia manapun. Fenomena tersebut menyebabkan terjadinya fakta - fakta yang seperti pada gambar diatas.

Youtube dengan berbagai fiturnya yang limitless alias tak terbatas dalam membantu personal, komunitas, organisasi, bahkan perushaan untuk mepromosikan apa yang mereka punyai dalam rangka untuk menghibur, mendidik, dan memberikan informasi kepada khalayak sehingga mereka bisa dikenal dan diterima secara luas.

Selain Raditya Dika yang sudah saya ceritakan diatas, bahwa berkat Youtube entah langsung ataupun tidak. Telah mengenalkan dia kepada khalayak yang l;ebih luas dan lagi telah merubah stigma orang umum bahwa lawak tunggal atau standup comedy itu unik dan menarik.

Ada satu lagi kreator Youtube dari Kanada, namanya adalah Trevor James dengan chanel youtube bernama The Food Ranger. Kreator yang satu ini membuat konten dengan konsep kuliner, dia sangat humble dalam review tentang makanannya.

Si Trevos ini bukanlah Youtuber sultan alias berawal dari orang kaya dengan berbagai alat perekam video super canggihnya. Trevos memulai membuat konten youtube ala kadarnya, dimulai dengan mengumpulkan uang jajan beasiswa untuk setidaknya membeli makanan yang cukup mahal di dataran China untuk di review, kamera untuk merekamnya pun ia pinjam dari kawannya. Alon - alon asal kelakon, pelan - pelan asal dilakukan akhirnya dengan konsistensinya, Trevos dengan chanel youtube The Food Ranger - nya berhasil memiliki subscriber 1 juta pengguna youtube lebih dan minimal ada ratusan ribu orang yang menonton per videonya.

Youtube dan potensinya saat ini dan nanti agaknya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Bisa jadi saya atau pembaca nantinya bisa memberikan konten yang bermanfaat bagi penonton.Siapa tahu jadi artis.

Sudah pasti jika ingin mengupload video ke Youtube sebisa mungkin tidak mentah alias ala kadarnya. Lebih baik jika dilakukan editing terlebih dahulu seperti cutting, sensoring, bumper opening video, dan sebagainya. Nah, berbagai teknik edit video tersebut bisa dilakukan dengan otodidak atau belajar Kursus Video Editing di Dumet School. Belajar editing video di Dumet School tidak hanya membuat kamu bisa edit video untuk diupload di youtube melainkan bisa juga untuk membuat video iklan/promosi yang bisa dimuat ke jejaring sosial lainnya seperti Instagram dan Facebook.

Akhir kata, artikel ini tidak dimaksudkan untuk menjatuhkan suatu pihak (Acara TV dan lainnya) jika ada kesalahan itu murni dari saya dan saya mohon maaf sebesar - besarnya.

Sumber :

Wikipedia Indonesia
CNN Indonesia
Kompas


Continue reading Uji Diri Dengan Youtube?

Selasa, 23 Oktober 2018

,

Ayo Latihan Jadi Bapak Kos!

Pernah mendengar kata "sandbox game'?



Sandbox game adalah sebuah game yang diciptakan dengan memberikan karakter game keterbatasan yang sangat minimal, hal ini memungkinkan gamer untuk mengembangkan karakternya sesuai dengan daya kreatifitas dan pola pikir mereka. Bukan berarti didalam sandbox game tidak ada semacam misi atau tugas seperti ada pada game progresif, letak perbedaannya adalah didalam sandbox game, tugas atau misi - misi tersebut bukanlah suatu keharusan.

Alih - alih memenampilkan area tersegmentasi atau area sesuai level, sandbox game biasanya membuat "dunia" bisa diakses penuh oleh gamer dari awal sampai akhir. Salah satu yang terkenal adalah Minecraft dimana kita bisa membuat dunia virtual impian sesuai kemampuan kreatif kita dan berapa besar imajinasinya.

Game sandbox favorit saya adalah Craft the World yang sudah saya bahas sebelumnya. Lalu ada beberapa yang saya rekomendasikan seperti : World of Warcaft, Guild Wars 2, Entropia Universe, Growtopia, game - game tersebut adalah bergenre MMORPG yang mungkin nanti saya akan bahas dimana letak keharusannya kamu untuk memainkannya.

Kali ini saya bahas game yang sebenarnya sudah lama dirilis, namanya adalah Project Higrise.

Add caption
Project Higrise dirilis pada tanggal 6 September 2016, saya memainkannya 1 bulan kemudian setelah ada rekomendasi dari steam. Game yang dikembangkan dari SomaSim dan dipublikasikan oleh Kasedo Games ini berhasil mendapatkan review positif dari para pecinta game simulasi dan sandbox, mendapatkan bintang 7 dari 10 (ini terakumulasi dari sejak awal rilis).

Sebuah game monoton namun addictive



Project Highrise adalah game simulasi gedung pencakar langit yang bisa ditempati oleh apartement, toko ritel, restaurant, dan ruang kantor. Kombinasi antar sektor tersebut tentu tidak bisa dibilang mudah, seperti yang ada pada gedung di dunia nyata diperlukan zona sehingga para penyewa ruangan bisa senang.

Project Highrise sangat menantang untuk dimainkan pada awal - awal, dengan budget rendah dan permintaan dari penyewa yang banyak membutuhkan perencanaan matang sebelum membangun dan menyewakan. Jika "ngawur" pasti akan ada banyak protes dari penyewa yang bisa menyebabkan mereka pindah dari gedung milik kita, alhasil tidak ada penghasilan dan akan merugi.

Namun, setelah berjalannya waktu dan tidak banyak masalah. Ketika sudah mendapatakan penghasilan sekitar $3000, game sudah terasa membosankan atau monoton. Berbagai masalah utility dan maintenance sudah bisa diatasi karena budget aman. Selain itu kurangnya area berkreasi untuk gedung kita (minim artistik) menambah kebosanan tersebut.

Dalam mengatasi masalah itu, developer membuat beberapa DLC packs yakni Project Highrise : Las Vegas, Project Highrise : Miami Malls, Project Highrise : Tokyo Towers, Project Highrise : London Life, dan Project Highrise : Brilliant Berlin. Masing - masing DLC ini sangat bagus dan memberikan sensasi yang unik.

Baru - baru ini setelah lama tak main Project Highrise, saya iseng nyari versi androidnya dan ternyata sudah ada di Play Store. Fiturnya makin bertambah namun sayang style artistik dan gameplaynya masih sama. Tapi karena sudah versi mobile, jadi lumayanlah buat ngilangin kegabutan ketika dimana aja. Saya sendiri memberi nila 8/10, khususnya untuk versi android/mobilnya.




Nah, yang ingin merasakan jadi bapak/ibu kos, direktur properti, atau konsultan gedung. Boleh dicoba game sandbox "Project Highrise", monggo disedot gan.

Lihat Dulu :


Continue reading Ayo Latihan Jadi Bapak Kos!

Selasa, 25 September 2018

Pengenalan Teknologi Terhadap Anak Usia Dini Adalah Dasar Menjadi Insani Yang Berguna



Kehidupan manusia di dunia ini memiliki beberapa fase dari lahir sampai ajal tiba. Masing - masing fase mengandung tingkat kebermanfaatan bagi dirinya dan orang lain, selain itu tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda pula.

Fase - fase kehidupan tersebut adalah saat manusia masih dalam kandungan, kemudian lahir ke dunia dan memasuki fase hidup anak - anak, disusul setelahnya masuk dalam fase remaja, kemudian masuk ke dalam fase muda (pencarian jati diri), setelah itu masuk ke fase yang matang yakni fase dewasa, dan terakhir adalah fase tua dimana kebanyakan manusia mulai menikmati hidup.

Opini atau mungkin juga fakta yang saya sebutkan diatas memiliki kesimpulan yang sakral, yaitu dari semua fase kehidupan yang sudah atau akan dilalui manusia pada dasarnya kita ingin menikmati setiap fasenya. Untuk menempuh tujuan itu, dunia ini sudah menyediakan 2 jalan sebagai sarana untuk mencapainya. Dua jalan tersebut adalah jalan kebaikan dan jalan keburukan (tidak ada jalan tengah ya), masing - masing bisa memberikan mimpi yang diidam - idamkan.

Laksana bangunan jika ingin kokoh, kuat, indah, dan memiliki daya guna. Hal yang paling penting dalam membangun bangunan tersebut adalah membuat pondasi bangunan yang sesuai dan kuat. Baru kemudian dimasukan unsur estitikanya. Manusia pun jika ingin seperti itu harus memiliki pondasi atau dasar hidup yang benar dan kuat. Pada fase manakah untuk menanamkan prinsip dasar yang baik?

Saya rasa banyak orang sepakat bahwa untuk menanamkan prinsip dasar kehidupan yang paling efisien adalah pada saat masa anak - anak. Pada masa ini , manusia pada umumnya masih belum memiliki banyak masalah dan rangsangan ingin tahu manusia terhadap apa yang dilihat dan dirasakan juga sangat kuat. Apa yang dirasakan panca indra pada si anak, baik atau buruk semuanya akan diterima tanpa filter dan bisa mengakar dalam pikiran dan tingkah laku anak.

Saya ambil contoh prinsip dari suku jawa, orang jawa menghargai dan mengistimewakan masa anak - anak yang harus diperlakukan secara khusus. Dalam tembang macapat (lagu kehidupan) ada tempat khusus dalam masa anak - anak sehingga lahirlah tembang kinanthi (lagu pembibing). Tembang kinanthi berasal dari kata "kanthi" yang artinya mengandeng atau menuntun sehingga lirik lagunya berupa aturan dan contoh budi pekerti yang baik. Filosofi tersebut mengajarkan kita bahwa anak - anak harusnya digandeng, dituntun, dibimbing, diarahkan, dan diberi pelajaran dasar yaitu moral, disiplin, dan budi pekerti yang baik.

Di era saat ini, apakah filosofi tersebut masih dijalankan?


Masih banyak yang memiliki prinsip hidup "Tembang Kinanthi" dalam memberi pendidikan terhadap anak - anak mereka. Tapi tidak sedikit pula yang telah melupakannya, dengan alasan kesibukan atau sudah mempercayakannya pada lembaga pendidik anak yang berkualitas. Memang benar dalam lembaga pendidikan anak (tempat penitipan anak, PAUD, taman kanak - kanak) memiliki tujuan untuk membantu menumbuhkan jasmani dan rohani anak. Tapi anak tidak mendapatkan unsur dituntun dan digandeng (kasih sayang orang tua) dimana ini sebenarnya unsur terpenting dalam masa anak - anak.

Terlebih lagi dalam era digital dan informasi saat ini, ada orang tua yang mempercayakan penuh pendidikan anaknya pada lembaga pendidikan saja dan saat berinteraksi pun anak sering diberi gadget kekinian untuk sekedar menghilangkan kecaperan anak atau bahasa kasarnya menghilangkan tangis anak.

Hal yang salah itu saya melihatnya sendiri dalam kehidupan sehari - hari. Singkat cerita ibu yang mempunyai dua anak sekitar umur 4 dan 6 tahun ini mendidik anak dengan cara yang salah. Pengenalan gadet yang tidak dikontrol pada usia sebelumnya dan kurangnya perhatian membuat karakter anaknya tidak ramah dan sering teriak - teriak seperti ibunya. Ketergantungan pada gadget juga membuat saya geleng - geleng kepala, seperti pada saat mati lampu otomatis wifi juga mati. Anak - anaknya menangis tak terkontrol karena video youtube otomatis juga berhenti seakan - akan tak ada mainan lainnya, dan si ibu membalasnya dengan teriakan tak mengindahkan telinga juga.

Tentu tak semua orang tua peringainya begitu. Tapi jika ada yang melihat sepintas kejadian tersebut, pastilah "gadget" tersebut menjadi bahan blaming atau yang disalahkan. Sehingga membuat seakan - akan gadget memberikan dampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak - anak. Lucunya lagi, kata gadget tersebut disama artikan dengan kata teknologi.

Padahal menurut KBBI, teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang - barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan gadget adalah elektronik atau mekanik dengan fungsi praktis.

Lalu, pentingkah mengenalkan teknologi pada anak usia dini?



Ya harus! Berdasarkan penjelasan diatas, mengajarkan teknologi pada usia dini akan mencakup pertumbuhan dan perkembangan pada fisik motorik, kognitif, sosial - emosional, dan bahkan seni.

Contohnya adalah mengajarkan anak makan makanannya menggunakan sendok, dimana sendok adalah kreasi dari teknologi primitif. Dalam era saat ini juga bisa menggunakan gadget untuk sarana anak usia dini dalam merangsang kognitif, sosial - emosional, dan seni mereka. Misal mengajarkan menggambar pada media tablet, menonton kartun, bermain games anak - anak, dan sebagainya.

Jadi, pengenalan teknologi pada usia dini bukan lagi penting tapi merupakan suatu keharusan. Baik teknologi lama dan kalau memungkinkan teknologi kekinian yang harus diajarkan sesuai porsi guna anak memiliki kemampuan dasar supaya bisa mandiri dan berguna untuk orang lain.

Dengan mengenalkan teknologi kekinian seperti gadget, orang tua bisa menilai apakah anak tersebut memiliki bakat untuk advance pada dunia informasi dan digital. Apabila betul si anak memiliki potensi pada bidang teknologi informasi dan digital, maka anda sebagai orang tua memiliki pilihan untuk penuh mendukungnya atau mencari potensi lainnya. Jika dirasa anak memiliki potensi tersebut, tak salah untuk memberi pendidikan dasar skill di bidang teknologi informasi dan digital yang bisa didapatkan dari anda sendiri (jika bisa) atau lembaga kursus.

Salah satu lembaga kursus pengembangan bidang IT pada anak yang terbaik adalah Dumetschool. Sejauh pengetahuan saya, mungkin hanya Dumet School yang memiliki program kursus pemrograman komputer untuk anak - anak (usia 6 - 12 tahun). Selain karna program kursus yang spesial ini, Dumetschool juga sangat terpercaya dengan para pengajar yang sudah tersertifikat. Lihat sendiri ya, beberapa penawaran menarik dari Dumetchool disini.

Perlu diketahui bahwa ilmu pemograman komputer telah mampu merubah wajah peradaban manusia. Bidang ilmu ini melahirkan berbagai teknologi yang sangat membantu manusia seperti aplikasi - aplikasi startup, website, artificial intelegent, otomasi mesin, dan masih banyak lagi.

Jika anak memiliki potensi untuk menguasai bidang keilmuan ini, sudah bisa dibayangkan bukan betapa bermanfaatnya si anak bagi dirinya dan orang lain?

Uraian diatas menjelaskan bahwa pengenalan teknologi pada anak usia dini adalah pondasi agar ia bisa mandiri dan berguna.




Continue reading Pengenalan Teknologi Terhadap Anak Usia Dini Adalah Dasar Menjadi Insani Yang Berguna

Jumat, 21 September 2018

Ngapain Jauh - Jauh Ke Afrika, Baluran Dulu Aja

Taman Nasional Baluran
Baluran - Itulah kata iklan dari kawan yang berdomisili di Jember agar kami mengunjungi tempat tinggalnya. Apa itu Baluran?

Kata temenku dengan julukannya Si Mbah, Baluran adalah tempat yang awesome dan pasti belum pernah kami lihat. Si Mbah mendeskripsikan bahwa Baluran adalah tempat yang memiliki padang rumput luas dengan aneka hewan liar yang masih terjaga dan ultimate-nya adalah pantai disana yang sangat elok karena belum banyak terjamah oleh tangan nakal manusia.

Pada era ini omongan belaka tentu memberi kesan melebih - lebih kan atau bahkan bohong jika tanpa disertai bukti seperti foto atau video, mungkin karena kesal oleh sikap saya yang "seakan" tak percaya dengan perkataan Si Mbah. Kemudian Si Mbah mengeluarkan smartphonenya dan langsung membuka aplikasi google yang diisi dengan kata Baluran pada kolom pencariannya. Muncullah pelbagai artikel dan foto yang ada. Hasilnya, terdapat beberapa foto yang amazing, seperti pantai biru yang sangat asri, padang rumput keemasan yang indah, aneka pohon aneh yang belum pernah dilihat, dan lainnya. Bukti tersebut agaknya menggugah rasa penasaran saya untuk mengunjungi tempat eksotis itu.

Akhirnya dengan desakan Si Mbah yang rasanya sangat ingin menunjukan surga dunia ini ke kami, malam itu juga kami membahasnya. Di tempat makan malam biasa, warung penyetan dengan lahan lesehan yang luas, sambal yang sangat "jos gandos", dan yang paling penting adalah bersabat dengan dompet mahasiswa. Setidaknya ada 8 orang yang dinner dan ikut membahas pada malam itu, terjadi berbagai bentrok untuk menentukan jadwal berangkat. Bukan karena adanya tiket atau akomodasi lainnya, namun karena ketidaksetaraan perekonomian yang kami miliki sehingga ada yang harus mengumpulkan uang terlebih dahulu untuk kesana yang pastinya harga tertentu "bisa jadi" murah bagi seseorang dan sebaliknya.

Karena ini adalah idenya Si Mbah, dia juga pula yang memberikan solusi. Semua akomodasi di Jember dan sekitarnya sampai ke Baluran akan ditanggung/dibantu olehnya, kami hanya perlu mengeluarkan biaya transport dari Jogja ke Jember. Edan ga tuh? Semoga kebaikan Si Mbah dibalas lebih oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Amin...

Oh iya julukan Si Mbah ini lahir bukan karena dia yang paling tua, dia teman seangkatan kami, namun karena kepintaran dan kebijakannya yang selalu membantu teman lainnya, makanya muncul julukan Si Mbah (orang yang mengayomi).

Back to topic, sekedar informasi bahwa jalan - jalan ke Baluran bukanlah liburan yang murah (maklumlah kami masih mahasiswa). Dari berbagai biro perjalanan, untuk bisa menikmati keindahan alam Taman Nasional Baluran diperlukan biaya paling murah sekitar Rp. 750.000 - Rp 850.000, itupun jika jumlah peserta lebih dari 5. Untuk versi bebas alias backpacker sudah banyak di google, versi yang saya ceritakan ini juga termasuk backpacker tapi a litle different, penasaran? Inilah cerita kami!

Perjalanan dari Yogyakarta ke Jember

Otw Jember :)

Sekali lagi terima kasih untuk Si Mbah sehingga pengalaman unik dan indah ini bisa kami rasakan. Sudah disepakati bahwa untuk menuju Taman Nasional Baluran akan melalui jalur Jember sebagai meeting point (rumahnya Si Mbah). Jadi kami memutuskan untuk menggunakan kereta sebagai sarana transportasi dari Jogja ke Jember. Tentu keretanya harus yang paling murah gitu, dan terpilihlah kereta Logawa kasta ekonomi dengan harga tiket Rp. 75.000 per orang (data Agustus 2017).

Main PES On Train? wkwkw

Pukul 07:00 kami berdelapan naik kereta dan siap berangkat dari Stasiun Lempuyangan. Seperti yang ada pada bayangan, kursi ekonomi cukup menyebalkan karena terlalu tegak sehingga kurang nyaman untuk jadi sandaran ke alam lain alias tidur. Yah ada harga ada rupa. Untung saja Hargimin punya celah untuk memecah kebosanan yakni dengan laptopnya yang sudah terisi game PES/ game sepakbola dimainkan di kereta dan membantu mengusir rasa kantuk. Selang beberapa jam, kereta transit di Stasiun Watu Kukul. Di stasiun ini pasukan wani perih bertambah lagi, ada teman yang bernama Sido memang bertempat tinggal di Madiun dan sebelumnya memutuskan untuk ikut kami dari Madiun saja. Sido membawa makanan baru yang belum pernah kami jumpai, namanya adalah Sego Jotos Khas Madiun.

Menunggu kereta reload air, enaknya pose dulu (yang baju item pelawak stand up comedy kondang di Jogja lho)

Beberapa kali kereta melakukan transit di stasiun, bahkan sampai ke Surabaya dengan nama Stasiun Gubeng. Di stasiun ini kereta melakukan pengisian ulang air dan naik/turun penumpang of course. Proses perjalanan kereta dan lika likunya yang memberi berbagai memori untuk kami, akhirnya harus berhenti di Stasiun Tanggu di Jember.

Sampai di Stasiun Tanggul, maaf kualitas foto kurang bagus karena fotografernya beda jalur 
Jam menunjukan pukul 19:00 saat kami tiba di Stasiun Tanggul, Si Mbah (Our Hero) sudah menanti dengan mobil yang khusus disiapkan untuk menjemput kami bersembilan. Tempat Si Mbah ini juga sangat menetramkan, terletak di desa dengan banyak pohon sana - sini yang menyejukan hati. Sesampai di rumahnya, ada yang memutuskan untuk beristirahat dan adapula yang keliling menikmati segarnya udara pedesaan.Pada malam hari ada satu teman yang bimbang akhirnya tiba di Jember menggunakan Bis, sebut saja Lutfan dan ini juga anugrah buat kami karena dia ahli foto alias tukang fotografer yang punya kamera bagus sendiri.

Hari selanjutnya, energi sudah tercover. Tapi kami tidak langsung pergi ke Taman Nasional Baluran, melainkan mengunjungi beberapa destinasi wisata di Jember dahulu. Untuk menyegarkan badan, Si Mbah merekomendasikan supaya kami berenang di Umbul Ponggok. Tempatnya enak, luas sehingga yang senang berenang bisa berekspresi sesuka hati.

Teluk Love Guys!! sayang cuaca tak bersahabat
Menjelang sore, setelah asyik berenang dan badan kembali segar. Untuk menenangkan pikiran, Si Mbah mengajak kami ke Teluk Love. Dari namanya sih kedengarannya bagus, mungkin kalian terlintas bayangan adanya pasir putih dan deburan ombak bersahabat yang membawa air biru nan indah, sehingga sangat cocok untuk menuai kasih sayang ke pasangan, wadaw bahasanya haha... Tapi kenyataannya adalah pantainya berpasir hitam dan kebetulan gelombang sedang tinggi, yang ada malah takut untuk mendekati air. Tapi sunsetnya boleh juga, bisa relaxing pikiran.

Its Time to go to Baluran!!!

Beneran kasihan mobilnya
Next day, semua perbekalan sudah masuk ke mobil Carry. Yah satu mobil Carry untuk 11 orang, dengan komposisi 2 orang di depan, 3 orang di tengah, dan 4 lainnya lesehan/berdimpitan di belakang, gapapa berdesak - desakan yang penting HAPPY!!!

Dengan mobil yang terbebani itu, dibutuhkan kurang lebih 4 jam waktu tempuh perjalanan dari Kota Jember ke Taman Nasional Baluran. Kondisi jalan sudah bagus dengan suasana yang menyenangkan, yakni jalan yang dibuat dekat pantai atau laut sehingga pemandangan luar mobil tampak indah. Pada saat mendekati gerbang masuk Taman Nasional Baluran, banyak dijumpai monyet di pinggiran jalan. Tiket untuk masuk ke Taman Nasional Baluran seharga Rp. 7.000 per orang (data Agustus 2017).

Setelah semua transaksi dan pendataan selesai, kami melanjutkan perjalanan. Sayangnya kondisi jalan setelah melewati gerbang sudah rusak. Aspalnya sudah mengelupas dan batu - batu yang menjadi dasar jalan juga terlihat, pengalaman yang kurang menyenangkan. Namun kekurangan itu sedikit terobati dengan fenomena sepanjang jalan, banyak hewan liar yang beraktivitas seperti merak, ayam hutan, burung endemik, dan monyet. Ditambah pepohonan dipinggir jalan yang menyatu dengan pohon yang bersebrangan dan membentuk seperti lorong hijau dari pohon - pohon rimbun atau lebih dikenal dengan nama Evergreen. Sekitar 12 km jalan jelek ini menjadi satu - satunya pilihan dari gerbang sampai ke padang savana.

Savana di Pos Bekol
Sesampainya di padang savana, memang tak salah berbagai artikel yang memberikan sebutan bahwa Baluran nampak seperti padang savana di Afrika. Sejauh mata memandang, mata kami dimanjakan dengan warna cerah keemasan dari rumput - rumput yang mengering. Memang tampak seperti yang ada pada film dokumenter tentang kehidupan alam liar di Afrika, bedanya disini tidak ada singa, heyna, atau yang lainnya. Sesekali nampak hewan liar seperti banteng, monyet, merak, dan rusa yang sedang berusaha dan menikmati hidup mereka. Sungguh pengalaman yang tiada duanya.

Beberapa menit melintasi padang savana, akhirnya kami sampai di pos pertama Taman Nasional Baluran yakni Pos Bekol. Pos ini juga masih terletak dalam hamparan padang rumput. Di Pos Bekol terdapat penginapan cukup bagus dengan fasilitas yang memadai, penginapan itu dibandrol dengan harga berkisar Rp. 200.000 - Rp. 400.000. Pos Bekol ini menjadi pilihan untuk siapa saja yang tiba terlambat alias kesorean di Taman Nasional Baluran, karena kita tidak diperbolehkan untuk berjalan baik jalan kaki ataupun menggunakan kendaraan pada malam hari. Jadi, otomatis yang tiba kesorean harus stay satu malam dulu di Pos Bekol, dengan adanya penginapan tersebut tentu akan sangat membantu.

Karena kami tiba di Baluran pada siang hari, kami bisa melanjutkan  ke Pos Bama atau Pos 2. Hamparan padang rumput yang kemuning, rusa - rusa berlarian dan sesekali memandang ke kami, langit yang kebiruan, burung merak yang melebur dalam tingginya rumput sehingga memberi warna meriah, dan angin semilir yang masuk melalui jendela mobil yang terbuka. What a moment tak mungkin ada di kota pastinya. Namun semua itu buyar ketika jalan tanah berbatu itu seperti memarahi kami.

Mengawal mobil yang terluka kembali ke Pos Bekol
Kondisi jalan menuju Pos Bama semakin jelek saja, jalannya terbuat dari bebatuan yang tidak tertata seperti kacang pada permen gula kacang. Naas, karena kurang fokusnya pengemudi kami. Ada batu  di tengah jalan yang mengonggok dan menghantam radiator mobil. Kebocoran yang ada pada radiator membuat kami tak bisa meneruskan perjalanan dan tidak bisa pula untuk kembali. Untung saja ada Ranger yang berpatroli dan bersedia membantu kami. Masalah radiator bisa diatasi walau tak sepenuhnya pulih, kemudian ranger menyarankan kami untuk kembali ke Pos Bekol saja. Mobil belum bisa beroprasi sepenuhnya, sehingga hanya driver saja yang menaikinya dan lainnya berjalan didepan mobil sampai ke Pos Bekol sambil masing - masing memegang kayu sebagai alat pertahanan. Ranger - nya menakut - nakuti kami, ia berkata bahwa di Baluran ini masih ada hewan buas sejenis macan, entah pernyataannya benar atau tidak.

Peristiwa tersebut tentu membuyarkan itenerary atau rencana perjalanan yang ada. Tuhan memang maha kuasa, dibalik kesulitan pasti ada hikmah tersendiri. Saat berjalan dan sesekali memandang ke atas, langit terlihat seperti dilukis dengan tingkat seni tiada tara. Bintang - bintang gemerlap terlihat jelas tak ada kabut, pemandangan ini ada bahkan saat sampai di Pos Bekol dan terus ada sampai matahari terbit. Nah, disini kenapa saat ke Baluran harus disiapkan perbekalan yang sesuai dengan porsi kita atau jangan nanggung. Di Pos Bekol tidak ada warung, untung saja bekal makanan kami sangat banyak. Tinggal menggelar tikar, kemudian menata makanan, dan melindungi makanan dari serangan monyet - monyet, maka lahirlah restoran bintang 100. Kenapa bintang 100? karena atap tempat makan kita dihiasi bintang - bintang asli yang jumlahnya sangat banyak.

Walaupun di Pos Bekol sudah ada penginapan, itu diluar opsi kami. Cuaca yang mendukung, kami rebahkan tubuh dimana saja, diatas tikar, di posko, dan di mobil ditemani dengan suara alam (suara rusa, monyet, angin, dan sebagainya). Mungkin karena lelah menghampiri apapun alasnya mata bisa terpejam.


Saat fajar tiba, latar sunrisenya sangat luar biasa walau masih di Pos Bekol.






Mobil yang tidak bisa memberikan peforma maksimal lagi, memaksa kami bersebelas untuk berjalan kaki menuju destinasi selanjutnya yakni Pantai Bama dan Hutan Bakau. Sebenarnya masih ada destinasi lagi dalam rencana yang ingin dikunjungi yaitu Gunung Ijen, katanya Kawah Ijen memiliki api abadi berwarna biru. Awesome banget ga tuh? Tapi apa daya kena musibah.





Dari Pos Bekol menuju Pantai Bama memiliki jarak tempuh yang lumayan jauh, berkisar antara 5 - 7 km dan itu kami harus menempuhnya dengan jalan kaki. Langkah kaki ini serasa tak terbebani karena teman - teman pintar sekali bercanda sehingga menimbulkan tawa yang bisa mengusir rasa penat. Selain itu pemandangan latar Gunung Balur, padang savana, langit biru cerah, dan aneka satwa yang ada memberikan kesan yang luar biasa mendamaikan.

Setelah memakan waktu kurang lebih 30 menit jalan kaki, deruan angin pantai sudah mulai menghembus ke wajah. Pantai Bama ini persis seperti dengan apa yang ada di foto google dan cerita dari Si Mbah. Air birunya begitu jernih, ombak yang bersahabat, pasirnya putih, dan ada pula pohon endemik dikombinasi dengan birunya langit yang cerah, pasti akan membius mata siapa saja yang melihatnya dan menggugah badan agar segera berenang disana.





Oleh karena berenang di Pantai Bama bukan termasuk dalam rencana perjalanan, kami tidak menyiapkan pakai ganti renang. Alhasil kami hanya bisa menikmati karya Tuhan tersebut dengan kedipan mata dan jepretan kamera. Ada spot rekomendasi untuk berfoto di Pantai Bama, yaitu sekitar papan penyambutan, area pohon - pohon endemik, dan ayunan yang tergantung di pohon.

Agak menyesal sih tidak berenang di Pantai Bama. Matahari semakin meninggi, suasana pantai makin panas. Kemudian kami memutuskan untuk pergi ke spot selanjutnya yaitu Dermaga Mangrove.

Dermaga Mangrove adalah kawasan hutan bakau yang dilindungi (termasuk cagar alam). Bagi yang belum pernah melihat langsung rupa dari untaian pohon - pohon bakau, spot ini sangat recomended dan pastinya instagramable buat foto - foto disini. Destinasi wisata ini walau spot atractive - nya hanya terdiri dari hutan bakau, tapi tidak membosankan. Karena perjalanan menuju ke "dermaganya" laksana melewati lorong dari pantai ke laut. Jackpotnya sih view lautan luas di ujung jalan yang terbuat dari beton dan kayu itu.





Dirasa puas telah memanjakan mata dan mengisi memori kamera, kami memutuskan untuk pulang. Pukul 13.30 kami tiba kembali di Pos Bekol, kemudian sedikit membenahi kerusakan mobil. Asal bisa jalan saja sudah senang. Untungnya, mobil tersebut lancar digunakan untuk kembali ke Jember meskipun beberapa kali harus isi ulang air radiator.

Diatas semua kesialan dan kesusahan yang kami alami, serasa tak begitu berat karena adanya kebersamaan selama perjalanan bersama kawan - kawan dan pemandangan alam yang spektakuler turut menghilangkan rasa kesal, letih, penat ini. Overall its worthed to visit Baluran, whatever the path you choose. ☺

Note : cara yang kami tempuh ke Baluran diatas tidak direkomendasikan ya, kecuali kalian ada teman di Jember (ambil yang baik, perbaiki yang buruk) hehe

Artikel ini diikut sertakan dalam lomba blog yang diadakan oleh  automo.id.



Continue reading Ngapain Jauh - Jauh Ke Afrika, Baluran Dulu Aja