Pernah membayangkan kehidupan politik setingkat dewan rakyat dan presiden? Banyak yang tidak kepikiran bukan? Sama seperti saya, saya tidak tahu menahu tentang kehidupan berpolitik. Saya sangat suka film maupun serial yang bergenre kriminal dan aksi. Setelah browsing ane nemu film serial yang berjudul House of Card.
House of card adalah film serial buatan Netflix dan dirilis pada tahun 2013, sudah cukup lama bukan?. Ane ga telan mentah – mentah itu filem serial karena genre criminal tidak cukup dilihat sekilas – sekilas sebab tidak banyak mengandalkan efek animasi. Tidak seperti film genre perang, animasi, dan fantasi yang mengandalkan efek ini itu jadi cukup melihat trailer saja sudah bisa menarik kesimpulan.
Oleh karena itu saya melihat rating di imdb, ternyata rating nya 9 dan di deskripsinya bahwa seorang anggota kongres bersama istri tercintanya ingin membalaskan dendam kepada orang – orang yang menghianati dirinya.
Sempat terlintas “pembalasan dendam” ini akan berujung pada pembunuhan. Namun, setelah ane tonton episode pertama ternyata pembalasan dendam ini melalui jalan politik. Maaf spoiler sedikit, tokoh utama disini adalah Franck Underwood seorang wakil kongres dari partai Demokrat dan sekaligus ketua kampanye yang berhasil menjadikan Gareth sebagai Presiden, apa yang diharapkan Franck adalah menjadi sekertaris negara. Namun apa yang terjadi? Dia dikesampingkan oleh presiden, nah disini mulai menraik dan berhasil menarik hati dan pikiran ane untuk menontonya.
Gaya dari Franck Underwood yang kadang kala berbicara kepada penonton, tentang apa keresahannya, rencananya, dan pikiran terpendamnya. Seolah – olah dia mengajari cara berpolitik terutama di amerika serikat yang membuat film tambah hidup. Semua rumitnya kehidupan berpolitik dari tingkat partai sampai gedung putih dikupas di film seri ini. Untuk lebih jelasnya silahkan cek it out sendiri, bagi yang suka drama dan crime ga rugi nonton film seri ini.
0 Komentar:
Posting Komentar